Ilustrasi baja. Foto: AFP
Ilustrasi baja. Foto: AFP

Sempat 'Tercekik', Industri Baja akan Kembali Bergeliat

Annisa ayu artanti • 22 Oktober 2020 17:53
Jakarta: Aktivitas industri baja diperkirakan kembali bernafas setelah sempat tercekik, imbas pandemi yang menurunkan permintaan.
 
Direktur Jenderal Konstruksi Kementerian Pembangunan dan Perumahan Rakyat Trisasongko Widianto mengatakan mulai tahun depan, permintaan baja akan banyak seiring dengan kegiatan infrastruktur yang kembali bergeliat.
 
"Untuk 2021 Kementerian PUPR mengemban amanah sebesar Rp150 triliun. Berdasarkan hasil estimasi diperkirakan tingkat baja konstruksi sebesar satu juta ton. Jadi ini bisa jadi potensi sekali," kata Trisasongko dalam diskusi virtual, Kamis, 22 Oktober 2020.
 
Jika dibandingkan kebutuhan baja tahun ini, kebutuhan di 2021 sangat meningkat signifikan. Sebelum covid-19 melanda, kebutuhan baja sudah turun yakni hanya 848 ribu ton. Kemudian saat pandemi yang mana kegiatan investasi khususnya infrastruktur tertahan. Kebutuhan baja menurun 41 persen menjadi sekitar 500 ribu ton.

"Tapi kalau kita lihat 2021 sampai 2024. Ini akan terjadi kenaikan yang cukup signifikan," ucapnya.
 
Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Silmy Karim juga mengatakan hal yang sama seiring dengan pemulihan sejumlah industri karena pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
 
Berdasarkan data yang dipegangnya, produksi baja mentah di beberapa negara Asia juga mulai menunjukkan peningkatan setelah menurun pada April 2020.
 
Di India, produksi baja mengalami peningkatan 160 persen, di Korea sebesar 15 persen, dan di Vietnam sebesar 25 persen.
 
"Sektor konsumsi baja juga menunjukan prospek positif pada kuartal III-2020 antara lain permintaan minyak global meningkat 16 persen, sejalan dengan meningkatnya aktivitas kendaraan yang kembali ke level Januari sebelum covid karena adanya relaksasi penerapan lockdown atau PSBB," jelas Silmy.
 
Silmy menambahkan, dengan dimulainya beberapa proyek pembangunan untuk memperbaiki ekonomi nasional di kuartal III-2020, turut mendorong dan memberi nafas kembali bagi industri baja nasional.
 
"Kami melihat ada tren (permintaan) cukup baik pada kuartal III dan kami harap terus ke kuartal IV dan lanjut di 2021," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan