"Termasuk untuk kebutuhan hari raya Idulfitri 2021 ini," kata Kepala Dinas Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sulteng, Abdullah Kawulusan di Palu dikutip dari Antara, Senin, 3 Mei 2021.
Ia menjelaskan pengembangan peternakan sapi potong di Sulteng dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di provinsi tersebut. Peternakan sapi potong terbesar di Sulteng, kata Abdullah Kawulusan, yakni Kabupaten Banggai.
Kabupaten Banggai merupakan daerah sentra pengembangan dan produksi ternak sapi potong di provinsi ini sehingga dalam memenuhi kebutuhan pasar, termasuk hari-hari raya keagamaan seperti Idulfitri dan Iduladha, Sulteng tidak mendatangkan dari luar daerah.
"Kita mampu memenuhi sendiri permintaan pasar," kata Abdullah.
Menghadapi Lebaran, masyarakat Sulteng tidak perlu khawatir kekurangan daging sapi sebab stok cukup memadai.
"Hanya saja memang setiap menjelang hari raya, biasanya harga daging sapi segar di pasaran bergerak naik, tetapi masih dalam batas kewajaran," ujarnya.
Syahril, seorang pedagang sapi potong di Palu menjamin masyarakat tidak kekurangan daging sapi, sebab stok ternak potong yang disiapkan cukup memadai.
"Saya sendiri setiap Lebaran menyediakan ternak sapi potong sampai 70 ekor," katanya.
Ternak sapi potong yang dijual di pasaran Kota Palu selama ini didatangkan dari beberapa daerah penghasil sapi di Sulteng seperti Kabupaten Donggala, Sigi, dan dalam wilayah Palu. Harga daging sapi saat ini di pasaran rata-rata Rp110 ribu per kg.
"Tapi menjelang hari raya, biasanya naik hingga Rp120 ribu per kg," kata Syahril.
Pantauan di Pasar Masomba, salah satu pusat perbelanjaan di Palu, stok daging sapi cukup tersedia dalam jumlah memadai dan harganya pun relatif stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News