Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. FOTO: Medcom.id/Damar Iradat
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. FOTO: Medcom.id/Damar Iradat

Menperin Dorong Masyarakat Tingkatkan Pembelian Kain Batik Lokal

Ilham wibowo • 02 Oktober 2020 11:46
Jakarta: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong peningkatan serapan batik hasil produksi Industri Kecil Menengah (IKM) di dalam negeri. Selain menjaga warisan kebudayaan Nusantara, aktivitas yang mendukung pemulihan ekonomi juga perlu diprioritaskan.
 
"Saya ajak seluruh lapisan masyarakat untuk bukan hanya mencintai batik tetapi yang mempunyai rezeki bukan hanya mencintai tapi juga membeli produk-produk berbasis batik," kata Agus dalam peringatan Hari Batik Nasional secara virtual, Jumat, 2 Oktober 2020.
 
Dengan masyarakat membeli, kain batik yang diproduksi pengrajin di tiap daerah bisa terus ditingkatkan. Menurut Agus, pemerintah saat ini sudah memberi stimulus untuk meningkatkan daya belinya masyarakat.

"Mari kita dukung industri batik yang ada di seluruh wilayah Nusantara, batik merupakan budaya bangsa Indonesia yang sangat luhur. Kita dukung pemulihan ekonomi IKM dengan membeli dan menggunakan batik sekaligus sebagai upaya mendukung pelestarian batik di bumi Indonesia," ungkapnya.
 
Agus menuturkan bahwa produk kain batik mengalami perubahan gaya penggunaan di tengah pandemi covid-19. Batik kini tak hanya sebagai baju formal melainkan produk lain yang banyak digunakan masyarakat seperti masker kain.
 
"IKM batik sangat cepat untuk melakukan diversifikasi produk dengan memproduksi masker-masker, ini sesuatu yang sangat baik memproduksi produk-produk di luar garmen, pakaian dan lain sebagainya," tuturnya.
 
Sebelum membeli produk batik, kata Agus, konsumen perlu mencermati asal kain bercorak tersebut yang kini juga telah diproduksi oleh industri di luar negeri. Daya saing produk batik nasional perlu mendapatkan prioritas kebanggaan tersendiri bagi masyarakat.
 
"Mereka (produsen batik di luar negeri) betul-betul mendorong produksi secara masif dengan teknologi dan permesinan sehingga  produk mereka membanjiri pasar-pasar dunia. Sangat menyedihkan dan sangat disayangkan juga bisa masuk ke pasar dalam negeri di Indonesia," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan