"Pakistan merupakan negara tujuan ekspor baru yang kami mulai 2022 ini," jelas Direktur Komersial Krakatau Steel Melati Sarnita, dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 7 Januari 2022.
Di tengah pandemi, ia menjelaskan, kegiatan ekspor merupakan salah satu strategi perusahaan dalam meningkatkan kinerja penjualan. KRAS melihat peluang untuk masuk dan memasarkan produk baja ke negara-negara baru terbuka lebar di saat negara lain masih terganggu pasokan akibat peningkatan kasus covid-19.
Di sisi lain, ia mengakui, strategi penjualan melalui ekspor ini sebelumnya telah dilakukan tahun lalu menuai keberhasilan. Saat itu perusahaan baja pelat merah ini melakukan ekspor ke berbagai negara di antaranya Belgia, Spanyol, Jerman, Italia, Portugal, Australia, dan Malaysia.
"Jumlah ekspor di 2021 mencapai 262.715 ton dengan nilai penjualan mencapai Rp3,2 triliun. Secara keseluruhan, di 2021 prognosa nilai penjualan mencapai Rp31,1 triliun. Nilai total penjualan ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah Krakatau Steel berdiri,” tuturnya.
Untuk 2022, Krakatau Steel telah mengamankan kerja sama penjualan hingga 1,5 juta ton melalui Long Term Suplly Agreement (LTSA). Krakatau Steel berharap tahun ini dapat mencapai angka ekspor yang setara dengan 2021.
Selain itu, upaya untuk menjangkau negara-negara ekspor lainnya atau bahkan membuka negara ekspor baru akan tetap dilakukan sehingga memberikan kontribusi positif untuk peningkatan penjualan di 2022.
"Di 2022 kami menargetkan pendapatan sbesar Rp37,3 triliun. Dengan segala capaian yang telah diraih di 2021, kami yakin akan dapat kembali memenuhi target kinerja kami di 2022,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News