"Kalau naik itu pasti naik, terutama menjelang hari Ramadan dan hari raya (Lebaran) itu di atas tiga persen. Tapi kalau terlalu tinggi saya kira tidak juga, karena sebagian komoditas itu bukanlah komoditas utama, kecuali kalau beras, itu pengaruhnya baru besar," ujarnya kepada Media Indonesia, Sabtu, 5 Maret 2022.
Tauhid mengatakan kenaikan inflasi dalam periode Ramadan dan Idulfitri merupakan pola rutin yang terjadi. Namun hal itu bakal didorong lebih kuat karena adanya peningkatan harga minyak mentah dunia yang saat ini telah melampaui USD110 per barel.
Naiknya harga minyak mentah dunia, imbuh Tauhid, akan memengaruhi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Tanah Air. Bila harga BBM mengalami lonjakan, dia meyakini inflasi bakal menyentuh tiga persen pada April dan Mei 2022.
"Karena pengaruhnya kepada sektor lain itu cukup kentara, bukan hanya makanan, tapi juga transportasi, logistik, dan lainnya. Hal itu yang memungkinkan inflasi bisa di atas tiga persen (yoy), terutama pada April dan Mei pada saat Ramadan dan hari raya (Lebaran)," jelasnya.
Sementara itu, kenaikan harga untuk komoditas pangan inti dinilai masih berada dalam area yang dapat dikelola. Kecenderungan peningkatan inflasi akibat harga komoditas pangan dinilai tak akan terlalu tinggi.
Umumnya, kata Tauhid, peningkatan inflasi pada komoditas pangan terjadi pada beras. Bila harga beras melambung tinggi, otomatis inflasi akan terkerek naik.
Namun saat ini harga beras masih terkendali dan terjangkau. Demikian halnya dengan harga minyak goreng yang belakangan menjadi isu publik. Tauhid menyatakan, kenaikan harga minyak goreng sejatinya telah terjadi secara bertahap sejak akhir 2021, sehingga efeknya pada inflasi tak terlalu besar saat ini.
"Minyak dan gas itu mereka jauh lebih dominan dari minyak goreng, karena minyak goreng sudah dicicil kenaikannya dari tahun lalu. Kedelai itu masih sedikit, kalau sapi, ada alternatif pilihan. Memang yang agak pengaruh itu ada di minyak dan gas," jelas Tauhid.
Diketahui sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi deflasi 0,02 persen pada Februari 2022. Namun inflasi tahun kalender tercatat sebesar 0,54 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,06 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News