Ilustrasi Jalan Tol. Foto : MI/Ramdani.
Ilustrasi Jalan Tol. Foto : MI/Ramdani.

Tol Trans Sumatra Jadi Infrastruktur Penopang Ekonomi

Antara • 08 April 2022 19:25
Jakarta: PT Hutama Karya (Persero) mengungkapkan kehadiran Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) menjadi salah satu penopang ekonomi di Sumatra.
 
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan bahwa Hutama Karya selaku pengelola ruas-ruas Tol Trans Sumatra memastikan setelah hadirnya Tol Trans Sumatra di Sumatra, telah tercipta pusat ekonomi baru. Salah satunya yaitu melalui proporsi prioritas UMKM lokal yang ada di Rest Area.
 
"Saat ini kami memprioritaskan minimal 30 persen space lahan untuk UMKM lokal di masing-masing rest area yang dikelola dengan harga sewa yang lebih rendah dari harga komersil, sehingga masyarakat sekitar dapat tetap mengembangkan usahanya. Selain itu, banyak wisata-wisata baru yang hadir setelah adanya Tol Trans Sumatra, salah satunya yakni Tubaba Islamic Centre & Pasar Sarijadi dengan melibatkan desainer interior ternama Andra Matin," ujar Budi, dikutip dari Antara, Jumat, 8 April 2022.

Hutama Karya mencatat Tol Trans Sumatra yang menghubungkan Pulau Jawa menuju Pulau Sumatra khususnya di Provinsi Lampung dan Sumatra Utara, telah memberikan manfaat yang signifikan bagi berbagai industri, salah satunya menguntungkan industri logistik dengan memperlancar jalur logistik antar wilayah. Sehingga, proses pendistribusian barang menjadi lebih cepat dan memangkas biaya angkutan yang dikeluarkan.
 
Lebih lanjut, dia menyampaikan banyak industri yang bisa dikembangkan di Sumatra, mulai dari industri pengolahan hasil hutan, perkebunan, industri tekstil, hingga industri elektronik dan otomotif.
 
Untuk menopang industri hilir, industri baja, petrokimia, dan industri barang modal bisa dibangun di Sumatra, dalam satu kawasan terintegrasi yang posisinya dekat dengan pelabuhan dan bandara. Setiap kawasan industri yang dibangun memiliki industri yang terintegrasi, hulu hingga hilir. Untuk menopang industri elektronik dan otomotif, diperlukan industri baja yang ada di satu kawasan. Demikian pula dengan industri hulu tekstil.
 
"Seluruh industri tersebut bisa terintegrasi dan ditopang oleh JTTS, sebagai jalur utama yang menghubungkan setiap provinsi di Sumatra saat ini dan kedepannya,” kata Budi.
 
Memasuki tiga tahun diresmikannya Tol Trans Sumatera, Hutama Karya memastikan peminat tol ini semakin tinggi setiap tahunnya. Hal ini tergambar dari terus meningkatnya volume kendaraan yang melintas di JTTS.
 
"Tercatat pertumbuhan Lalu lintas Rata-rata Harian (LHR) pada 2021 di Tol Trans Sumatra mengalami kenaikan hingga 19,78 persen dari 2020. Nantinya trafik kendaraan Tol Trans Sumatra akan terus membaik menjelang ruas-ruas di Tol Trans Sumatra terhubung secara penuh dari Lampung hingga Aceh,” kata Budi.
 
Meskipun akibat pandemi covid-19 dan kebijakan PPKM menyebabkan volume kendaraan sempat mengalami penurunan, trafik kendaraan terus membaik.
 
Sebelum adanya Tol Trans Sumatra, pengemudi yang ingin menuju Kota Palembang dari arah Pulau Jawa dapat menempuh waktu hingga 12 jam perjalanan, setelah adanya Tol Trans Sumatera pengemudi hanya menempuh 4-5 jam perjalanan saja.
 
"Dengan efisiensi waktu tersebut berdampak pada biaya transportasi dan perawatan kendaraan yang lebih efisien, kecepatan pendistribusian barang logistik hingga kualitas barang menjadi lebih baik," ujar Budi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan