"Peningkatan penjualan bersih tersebut terutama masih didominasi dari penjualan produk covid-related baik untuk segmen alat kesehatan, obat-obatan dan pengadaan serta distribusi penugasan vaksin covid-19, Covovax," kata Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto dalam public expose, Selasa, 31 Mei 2022.
Ia juga menjelaskan, neraca keuangan konsolidasian tahun lalu mencatatkan pertumbuhan jumlah aset baik aset lancar dan tidak lancar sebesar 17,42 persen dibandingkan 2020, dengan nilai sebesar Rp2,01 triliun dibandingkan Rp1,71 triliun. Adapun jumlah ekuitas tercatat sebesar Rp508,31 miliar, naik 18,12 persen dibandingkan 2020 dengan nilai sebesar Rp430,33 miliar.
Sementara itu dari sisi pengendalian biaya, ia mengakui, walaupun beban pokok penjualan mengalami kenaikan 86,34 persen sejalan dengan peningkatan penjualan, laba bruto 2021 meningkat sebesar 12,74 persen dari Rp400,6 miliar di 2020 menjadi Rp451,65 miliar.
Secara operasional, perseroan berhasil meningkatkan kinerja sehingga mampu mendapatkan EBITDA Rp184,56 miliar di 2021 dibandingkan EBITDA 2020 sebesar Rp164,40 miliar atau tumbuh sebesar 12,26 persen.
Namun, dengan adanya penerapan kebijakan akuntansi PSAK 71 di 2020, perseroan membukukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dan beban pajak kini yang berdampak terhadap tergerusnya Laba Bersih Perseroan sehingga perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp37,57 miliar.
"Hal tersebut dalam rangka meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi dan bagian dari tindakan prudent perseroan," ucapnya.
Menurutnya, sepanjang 2021 INAF telah berupaya untuk menangkap peluang bisnis demi mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Ia menyebutkan, strategi penguatan kinerja yang akan dilakukan Perseroan berfokus pada High-Performance Enterprises, Sales Portfolio Strategy, Product Portfolio Strategy, Supply Chain Management, Cash Flow Management, Human Capital Development, Business Process Alignment, dan Discipline of Execution.
"Dengan strategi tersebut, perseroan berkeyakinan mampu mewujudkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News