Ilustrasi kemarau. Foto: MI/Amirudiin.
Ilustrasi kemarau. Foto: MI/Amirudiin.

Kementan Diminta Genjot Produksi Pangan

Indriyani Astuti • 10 Juli 2023 18:02
Jakarta: Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Presetyo Adi mengatakan, Presiden memerintahkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menggenjot produksi pangan sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi dampak El Nino.
 
El Nino menyebabkan curah hujan berkurang, sehingga berpengaruh besar terhadap produktivitas dan hasil pertanian, serta menurunnya stok pangan.
 
Arif menyampaikan El Nino diprediksi akan melanda Indonesia pada September, sehingga pemerintah masih bisa bersiap selama tiga bulan atau 110 hari memastikan stok pangan tidak terganggu.

"Jadi mumpung masih ada hujan, kemudian boleh tanam, sehingga 110 hari kita masih punya beras," terang Arif seusai hadir rapat terbatas terkait peningkatan produksi dan hilirisasi pangan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 10 Juli 2023.
 
Pada Oktober dan Desember 2023, ujarnya, para petani kemungkinan akan sulit menanam sebab tanah menjadi kering. Periode ini menurutnya perlu diwaspadai. Oleh karena itu, pemerintah tengah menyiapkan skema agar stok pangan tidak terganggu.
 
Baca juga: Deretan Strategi Pemerintah Hadapi El Nino

Impor beras dua juta ton


Dalam hal ini, Direktur Utama Bulog Budi Waseso bertugas untuk menyerap hasil produksi dari petani. Ia memaparkan, Bulog harus melakukan impor untuk cadangan beras sebanyak dua juta ton.
 
Dari jumlah itu, imbuh dia, telah terealisasi 500 juta ton. Lalu masih ada hasil panen yang diserap, menurut Arif sebanyak 700 ribu ton.
 
Dari Januari hingga Juli 2023, Arif mengungkapkan Bulog telah menyalurkan beras sebanyak 600 ribu ton untuk bantuan pangan pada 21,353 juta keluarga penerima manfaat. Kemudian 600 ribu ton lainnya, terang Arif, untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan.
 
"Jadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus punya cadangan pangan. Itu saja, kalau BUMN punya cadangan pangan nanti kita bisa intervensi," papar Arif.
 
Ia menerangkan cadangan pangan Indonesia, masih positif. Hanya saja, Presiden mengingatkan untuk berhati-hati. Realisasi impor beras misalnya, Arif menyebut dari dua juta ton, baru terealisasi 500 ribu ton.
 
"1,5 juta ton belum masuk. Tapi Presiden sudah tugaskan untuk siap-siap. Jangan sampai terlambat, in case (seandainya)," ucap Arif.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan