Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, harga tersebut belum termasuk ongkos dan alat medis lainnya. Vaksin booster dosis kedua bisa digunakan untuk masyarakat di atas usia 18 tahun.
"Vaksinasi booster kita siapkan, setelah transisi selesai, vaksin ini harganya di bawah Rp100 ribu belum pakai ongkos," kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR yang dikutip dari Channel YouTube Komisi IX, Kamis, 9 Februari 2023.
Baca juuga: Antibodi Naik 3 Kali Lipat pada Penerima Vaksinasi Booster |
Menurutnya, harga vaksin tersebut masih dianggap wajar dan terjangkau untuk dibeli oleh masyarakat mampu. Namun untuk masyarakat yang kurang mampu pemenuhan vaksin booster covid-19 akan dilakukan melalui mekanisme Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tiap enam bulan sekali Rp100 ribu suatu angka yang masih make sense. Untuk masyarakat yang tidak mampu kita cover mekanisme PBI," jelasnya.
Alasan pemerintah tetapkan vaksin booster kedua berbayar
Budi juga menjelaskan, pemberlakukan harga pada vaksin booster kedua bukan tanpa alasan. Saat ini kekebalan masyarakat Indonesia terhadap virus covid-19 sudah mulai terbentuk. Oleh karena itu, pemerintah sedikit demi sedikit melepaskan intervensi terkait vaksinasi."Nanti ini sifatnya mengurangi intervensi pemerintah tapi meningkatkan partisipasi masyarakat," sebutnya.
Ia juga menuturkan kedepannya vaksinasi booster covid-19 seperti halnya vaksin meningitis yang disuntik bertahap ketika dibutuhkan.
Biasanya orang suntik vaksin meningitis ketika mau berangkat umrah dan haji. Sifat vaksin meningitis pun tidak wajib tetapi hanya untuk berjaga-jaga. Hal tersebut akan berlaku untuk vaksinasi booster covid-19.
"Seperti vaksin meningitis kalau kita merasa kita sehat dan tidak sakit ya tidak harus setiap enam bulan vaksinasi. Tetapi tergantung, sesuai fisik kita. (Vaksin booster) Ini lebih ke sifatnya penjagaan," tukasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.