Anggota Ombudsman Hery Susato mengatakan korban jiwa tersebut yakni satu warga yang terpental saat berada di sekitar area kilang, serta satu warga lainnya mengalami shock mendengar dentuman dan diduga memiliki penyakit jantung.
"Ada warga yang melewati kilang saat itu langsung terpental, itu yang meninggal dunia dirawat di RSPP. Satu lagi karena efek keterkejutan. Informasi yang meninggal, ada dua orang yang kami dapat," kata Hery dalam konferensi pers, Rabu, 14 April 2021.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu mencatat terdapat 895 jiwa dari 353 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban.
Jumlah tersebut terdiri dari 446 perempuan dan 449 laki-laki yang berasal dari empat desa di Indramayu yakni Desa Balongan, Desa Sukaurip, Desa Majakerta dan Desa Tegalurung.
Selain itu, 35 orang mengalami luka di antaranya 25 luka ringan, empat orang dirawat di RSP Balongan, dan enam orang di RSPP.
Adapun total rumah yang dilaporkan rusak mencapai 2.788 rumah, yang telah diverifikasi sebanyak 1.313 rumah. Kerusakan lainnya berdasarkan pemetaan yakni fasilitas umum dan tempat ibadah sebanyak 48 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News