"Kita semua harus tetap bekerja keras meski pandemi covid-19 dengan mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam acara Peringatan Hari Migran Internasional, Jumat, 18 Desember 2020.
Ia mengungkapkan sudah bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan bantuan masker untuk PMI di Hong Kong, Taiwan, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Brunei Darussalam.
"Kementerian Ketenagakerjaan juga memberikan bantuan APD (Alat Pelindung Diri) dan suplemen kepada 42 Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) dan memberikan bantuan APD dan suplemen kepada 324 P3MI," ucapnya.
Kemudian pemerintah memberikan bantuan bahan pokok kepada PMI yang terdampak covid-19 di negara-negara penempatan serta pengalokasian program perluasan kesempatan kerja bagi calon PMI, PMI serta anggota keluarganya.
Adapun perluasan kesempatan kerja tersebut berupa Program Padat Karya Infrastruktur, Padat Karya Produktif, Inkubasi Bisnis, Teknologi Tepat Guna, dan Tenaga Kerja Mandiri.
"Untuk program kartu prakerja, Kementerian Ketenagakerjaan juga telah berkoordinasi beberapa pihak untuk mensosialisasikan program-program tersebut calon PMI dan PMI terdampak covid-19," ungkap dia.
Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi menambahkan dalam peringatan Hari Migran Internasional Tahun 2020, pemerintah mengusung tema 'Berangkat Aman Pulang Mapan.'
Tema ini dinilai mengusung spirit untuk menciptakan proses migrasi yang aman, nyaman, dan memberikan kepastian kesejahteraan bagi pekerja migran. Mulai dari proses prapenempatan, selama penempatan, dan pascapenempatan.
“Tentunya berangkat aman ini kita siapkan para pekerja ini agar memiliki kompetensi pengetahuan terkait dengan negara di mana mereka akan ditempatkan, nyaman ini tugas kita bersama antara Kemnaker dengan BP2MI terkait perlindungan pekerja migran Indonesia,” kata Anwar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News