Ilustrasi. FOTO: Media Indonesia
Ilustrasi. FOTO: Media Indonesia

Sepanjang 2020, Ada 1,2 Juta Pesawat Terbang di Langit RI

Husen Miftahudin • 03 Februari 2021 08:17
Jakarta: AirNav Indonesia melaporkan sepanjang 2020 telah mengelola pergerakan pesawat udara sebanyak 1,2 juta. Pergerakan pesawat udara tersebut terdiri dari 568.708 pergerakan keberangkatan, 570.896 pergerakan kedatangan, dan 63.145 pergerakan lokal.
 
Direktur Utama AirNav Indonesia M Pramintohadi Sukarno mengatakan pada dua bulan pertama di 2020 pergerakan pesawat udara mengalami kenaikan dibandingkan dengan di 2019. Setelah itu, terjadi proses penurunan pergerakan pesawat udara pada Maret 2020 ketika pandemi covid-19 mulai menyebar di Indonesia.
 
Secara tahun ke tahun (yoy) pada 2020 dibandingkan dengan 2019, terdapat akumulasi penurunan sebesar minus 43 persen. Penurunan paling signifikan terjadi pada April yaitu minus 66 persen, Mei minus 84 persen, dan Juni minus 72 persen.

"Hal ini terjadi sejak adanya pembatasan pergerakan transportasi udara selama masa mudik Idulfitri Tahun 1441 Hijriah dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19," ungkap Pramintohadi, dalam siaran persnya, Rabu, 3 Februari 2021.
 
Pramintohadi menyebutkan penurunan pergerakan pesawat udara akibat pandemi covid-19 tidak hanya dialami di Indonesia saja, tetapi seluruh industri penerbangan dunia. Sebagai perbandingan, Thailand mencatatkan penurunan yoy sebesar minus 56 persen, sedangkan Singapura mengalami penurunan yoy sebesar minus 67 persen.
 
"Data yang kami himpun menunjukkan secara akumulasi, regional Asia Pasifik mengalami penurunan yoy sebesar minus 47 persen. Sedangkan di regional Amerika Latin sebesar minus 55 persen dan di regional Eropa bahkan mencapai minus 56 persen," lanjutnya.
 
Dijelaskannya, AirNav Indonesia mencatat sepanjang 2020 terdapat penurunan pergerakan pesawat udara untuk rute domestik sebanyak minus 40 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk pergerakan pesawat udara rute internasional, penurunannya mencapai minus 67 persen.
 
Adapun pergerakan pesawat udara lintas juga mengalami penurunan hingga minus 64 persen yoy. Setelah Juni 2020, pergerakan pesawat udara mulai pulih meskipun perlahan. Pemulihan terus berlanjut hingga Desember 2020 di mana penurunan pergerakan pesawat udara secara yoy menjadi minus 34 persen.
 
"Grafik pergerakan pesawat udara yang berubah-ubah dengan pola yang tidak terprediksi ini mengindikasikan dampak luar biasa pandemi covid-19 terhadap industri penerbangan di seluruh dunia, termasuk Indonesia," tutup Pramintohadi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan