"Kami menyampaikan hasil kerja B20 Women in Business Action Council yang digawangi 150+ anggota top business executives dari berbagai negara dan industri. Mengikuti arahan dari Bapak Presiden, selain menyampaikan dokumen final Rekomendasi Kebijakan dan Aksi untuk mendorong pemberdayaan perempuan di dunia bisnis, kami juga umumkan hasil konkret dari B20 WiBAC melalui peluncuran cetak biru One Global Women Empowerment platform," kata Chair B20 Women in Business Council yang juga merupakan Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 26 Agustus 2022.
Mengacu data dari B20 WiBAC, kesetaraan partisipasi gender dalam perekonomian global dapat meningkatkan USD28 triliun dalam pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global di 2025. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut masih banyak kesenjangan pada kesetaraan partisipasi perempuan dalam dunia bisnis yang harus dijembatani. Terkhusus pada kurangnya akses, kesempatan, serta representasi perempuan dalam posisi strategis di dunia usaha.
Baca juga: Presidensi G20 Indonesia Unik karena Ada OGWE |
Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani menyampaikan, sebagai salah satu engagement group G20 paling signifikan, B20 melihat berbagai peluang dalam perekonomian global yang percepatannya dapat dibantu oleh komunitas bisnis.
"Salah satunya adalah peluang pertumbuhan GDP global yang dapat diraih dengan cara menjembatani kesenjangan menuju partisipasi gender yang setara pada dunia bisnis. Dengan demikian, Women in Business Action Council memainkan peran penting bagi misi B20 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang kolaboratif, inovatif, dan berkelanjutan," jelas Shinta.
Melalui diskusi intensif dan berbagai masukan dari ke 150 anggota B20 WiBAC, terdapat tiga tema utama dalam dokumen final B20 WiBAC Policy and Action Recommendation yang dapat menjadi panduan bagi komunitas bisnis di semua negara G20 dan dunia dalam menjembatani kesenjangan menuju kesetaraan partisipasi perempuan:
- Pemberdayaan pengusaha perempuan, dengan cara mengembangkan ekosistem yang dapat memberikan akses pada bantuan finansial, regulasi, hingga akses pada bantuan teknis bagi pelaku usaha. Sebagai tindak lanjut, jaringan bisnis perempuan dalam skala global harus terus dikembangkan.
- Mendorong kemampuan digital dan kepemimpinan perempuan, dengan mempercepat akses perempuan pada lingkup digital/STEM, serta meningkatkan kemampuan yang diperlukan untuk dapat mengambil posisi-posisi pimpinan, diperkuat dengan laporan berbasis gender.
- Mendorong lingkungan kerja yang adil dan aman bagi semua, hal ini dapat dimulai dengan meningkatkan keamanan kerja bagi pekerja perempuan di sektor perekonomian informal, termasuk di masyarakat pedesaan, serta membangun kebijakan sistematis untuk menghindari kekerasan berbasis gender dan membantu korban kekerasan.
Platform OGWE
Sebagai langkah konkret yang mendukung perwujudan Policy and Action recommendation tersebut, B20 WiBAC meluncurkan platform bernama OGWE pada kegiatan ini guna menjembatani potensi dan tantangan yang ada. Platform ini dirancang untuk mempertemukan pihak yang membutuhkan dan yang dapat memberikan bantuan dalam hal pemberdayaan perempuan pekerja dan pengusaha di mana pun berada. Diharapkan keberadaan OGWE dapat mendorong percepatan keterlibatan perempuan yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi global."Kami yakin perempuan di dunia bisnis yang ingin maju itu tidak sedikit, pelaku industri dan berbagai institusi yang ingin turut mendorong kemajuan perempuan juga tidak sedikit," ujar Ira.
Sehingga, diperlukan adanya wadah untuk mempertemukan kedua pihak tersebut dalam lingkungan yang terstruktur dan kondusif agar mendapatkan hasil terbaik dengan skala yang maksimal. Peran sebagai wadah inilah yang akan diperankan oleh OGWE.
"Sangat membanggakan bagi presidensi Indonesia untuk dapat menghasilkan langkah konkret seperti cetak biru OGWE dari B20 WiBAC yang akan mendorong akselerasi keterlibatan perempuan di dunia bisnis dalam skala global," tambah Shinta.
Baca juga: Presidensi G20 Dorong UMKM Indonesia Miliki Permodalan yang Luas |
Sebagai akselerator yang membekali pengusaha dan pegawai perempuan, B20 WiBAC telah menetapkan lima tujuan kunci yang menjadi pilar dari OGWE:
- Digital capability, yang memberikan serta mendekatkan pelaku usaha perempuan kepada akses digital.
- Knowledge sharing, para pelaku usaha dapat saling mengembangkan jaringan bisnis perempuan secara global untuk menstimulasi knowledge-sharing dan investasi lintas batas untuk bisnis yang dijalankan perempuan.
- Funding and investment, identifikasi dan pembentukan ekosistem kritikal yang dapat memberikan akses pada pendanaan serta investasi bagi pengembangan bisnis-bisnis yang dipimpin perempuan.
- Technical support, para pelaku usaha bisa mendapatkan bantuan hukum, serta berbagai bantuan teknis kewirausahaan lainnya.
- Supportive policy, melalui ??kebijakan, strategi dan pendekatan sistematis yang dibentuk untuk mendorong keterlibatan perempuan yang setara dalam dunia bisnis.
"Melalui OGWE, B20 WiBAC berupaya untuk mendorong lebih banyak perempuan dalam memimpin, berpartisipasi, serta memiliki akses pada peluang bisnis dan ekonomi yang lebih baik, peningkatan kemampuan wirausaha, serta peningkatan kemampuan digital yang mumpuni. Kami mengajak seluruh elemen mulai dari pelaku usaha dan seluruh pemangku kepentingan lainnya untuk turut berkolaborasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di dalam negeri maupun pada skala global melalui perempuan. Semakin baik kolaborasi lintas stakeholder ini, semakin baik pula hasil dari upaya kita dalam menjembatani berbagai kesenjangan menuju kesetaraan partisipasi gender dalam perekonomian dunia," tutup Ira.
Forum B20-G20 dialogue bertema Advancing Women in the Global Economy through the One Global Women Empowerment ini dihadiri oleh peserta secara langsung dan daring dari seluruh negara-negara yang tergabung pada Presidensi G20, termasuk pejabat tinggi pemerintah, pemimpin bisnis, CSO, filantropis, platform perempuan, serta pemangku kepentingan terkait termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Bintang Ayu Puspayoga, Minister for Women and Child Development Government of India H.E Smriti Zubin Irani, Minister for Women, Government of UK Baroness Deborah Stedman-Scott, The Ambassador Canada Designate to Indonesia & Timor Leste Nadia Burger, Director for Women’s Economic Empowerment Nicholle Manz-Baazoui, dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News