Kepala BKPM Bahlil Lahadalia - - Foto: MI/ Ramdani
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia - - Foto: MI/ Ramdani

Bahlil Siap Fasilitasi Kebutuhan Volkswagen untuk Bahan Baku Baterai Listrik

Eko Nordiansyah • 12 Oktober 2021 10:21
Jakarta: Menteri Investasi Bahlil Lahadalia siap memfasilitasi kebutuhan bahan baku industri baterai dan kendaraan listrik Volkswagen di Eropa dan seluruh dunia. Ia pun mengajak produsen mobil asal Jerman ini menjadi investor bahan baku baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Volkswagen diharapkan merealisasikan rencana investasi industri pemurnian nikel hingga produksi Precursor Cathode Active Materials (PCAM) di Indonesia.
 
"Saya datang langsung ke sini, untuk menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam memfasilitasi rencana investasi Volkswagen di Indonesia. Tidak usah khawatir dengan perizinan dan insentif yang akan diberikan pemerintah Indonesia. Kami akan urus langsung," kata Bahlil dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 12 Oktober 2021.
 
Bahlil yakin dengan potensi Indonesia yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, sehingga menjadi peluang bagi produsen mobil listrik di dunia untuk masuk dan berinvestasi di Indonesia.

Ia juga menjelaskan tentang komitmen pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dari hulu hingga ke hilir.
 
"Saya ingin ada banyak pemain di industri baterai dan mobil listrik di Indonesia agar industri ini tumbuh pesat. Supaya konsumen memiliki banyak pilihan dan harga pun menjadi kompetitif," imbuh Bahlil.
 
Sementara itu, Thomas menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM terkait dengan rencana investasi Volkswagen di Indonesia. Menurut Thomas, Volkswagen Group mempunyai ketertarikan untuk membangun industri pemurnian nikel hingga PCAM di Indonesia, tidak hanya mengimpor saja dari Indonesia.
 
Menurutnya, Volkswagen juga ingin mengetahui lebih lanjut terkait rantai nilai potensial bahan baku baku baterai dari Indonesia untuk kebutuhan pabrik baterai di Eropa yang akan datang serta informasi terkini mengenai regulasi ekspor di Indonesia.

 
"Kami melihat potensi ekosistem mobil listrik yang besar di Indonesia mengingat berlimpahnya bahan baku yang ada. Kami berharap dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM dalam memberikan rekomendasi pasokan bahan baku serta biaya yang stabil untuk produksi baterai pertama Volkswagen yang dijadwalkan akan dimulai pada kuartal II-2025," ujar Thomas.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan