Senior Manager Corporate Secretary JICT Raditya Arrya mengaku prihatin dengan praktik pungli yang kerap terjadi. Ia pun mendukung penuh penangkapan oknum pekerja outsourcing di terminal JICT yang tidak bertanggung jawab.
"Kami yakin bahwa ini hanya segelintir kelompok kecil oknum yang melakukan pungli di lingkungan JICT demi mendapatkan keuntungan pribadi semata," ujar Raditya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 12 Juni 2021.
Raditya juga kecewa karena masih ada segelintir oknum pekerja dari perusahaan outsourcing yang diduga terlibat pungli. Saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan perusahaan outsourcing tersebut untuk memastikan peristiwa ini tidak terjadi lagi di lingkungan JICT.
"Kami juga akan dengan tegas minta perusahaan outsourcing tersebut untuk tetap membina dan memberikan apresiasi kepada pekerja-pekerja yang bertanggung jawab dan berdedikasi baik dalam melakukan pekerjaan, dan kepada segelintir oknum pekerja yang terlibat dalam praktik pungli ini untuk diambil tindakan tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa JICT akan memperketat dan menerapkan sistem whistleblowing yang telah berjalan guna mencegah terjadinya pelanggaran atau kecurangan yang terjadi di dunia kerja. Setiap pelanggaran yang dilakukan akan diberikan sanksi berat sesuai ketentuan perusahaan yang berlaku.
Sebagai operator peti kemas terbesar di Tanjung Priok, fokus JICT adalah memberikan layanan yang cepat, aman, dan efisien. Apalagi di tengah situasi pandemi saat ini banyak tantangan yang harus dihadapi pelaku usaha ekspor impor yang dilayani JICT.
"Kami juga mengajak dan meminta kepada setiap pengguna jasa, pelanggan, dan mitra kerja untuk tidak memberikan atau membayar biaya atau bentuk apapun kecuali tarif resmi dan mempunyai tanda terima resmi karena dengan demikian harapannya adalah dengan tindakan ini akan membuat dengan sendiri praktik pungli hilang," tutur dia.
Sebagai pelaku usaha di pelabuhan, ia meminta semua pihak untuk menjaga iklim usaha yang sehat dan bebas pungli. "Semoga langkah penegakan hukum yang tegas dan konsisten ini akan semakin meningkatkan daya saing layanan di Pelabuhan Tanjung Priok, khususnya di JICT," harap Raditya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberantas pungli dan premanisme di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Arahan Presiden itu langsung disampaikan pada Kapolri lewat sambungan telepon lantaran banyak keluhan dari para sopir kontainer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News