Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga - - Foto: dok Kemendag
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga - - Foto: dok Kemendag

Nilai Transaksi Capai Rp330 Triliun, Wamendag Janji Kawal Perdagangan Digital

Husen Miftahudin • 17 Agustus 2021 13:57
Jakarta: Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga berjanji menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait perdagangan digital. Dalam pidato pengantar Nota Keuangan RAPBN 2022 kemarin, Kepala Negara menyebut nilai perdagangan digital di Indonesia akan mencapai Rp330 triliun.
 
Terkait hal itu, Jerry menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan terus mengawal arahan Presiden dalam memasifkan ekonomi digital. Hal ini tidak terlepas dari upaya Presiden yang tengah menggenjot transformasi ekonomi menuju industri dan ekonomi 4.0.
 
"Jadi sesuai arahan Presiden, Kementerian Perdagangan bukan hanya menjual barang-barang fisik saja dalam platform digital, tetapi juga mengembangkan perdagangan produk-produk digital karya anak negeri," ujar Jerry dalam siaran persnya, Selasa, 17 Agustus 2021.

Jerry mengungkapkan terdapat tiga langkah utama Kemendag dalam mendigitalisasi perdagangan. Pertama, bekerja sama dengan stakeholder dalam membentuk jaringan provider digitalisasi perdagangan. Dalam hal ini, Kemendag menggandeng Bank Indonesia (BI) sebagai penyedia layanan digital swasta dan lain-lain.
 
Kedua, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai perlunya transformasi ke perdagangan digital. Sedangkan yang ketiga, mengembangkan perdagangan digital ke produk-produk digital itu sendiri.
 
Menurutnya, bentuk dari produk digital antara lain aplikasi, platform, alat simulasi, game online, hingga produk animasi. Banyak generasi muda yang menggeluti bidang-bidang tersebut dan perlu fasilitasi agar produknya bisa bersaing dan mempunyai pasar yang luas.
 
"Potensinya pun luar biasa karena karya digital developer-developer Indonesia bukan hanya bagus secara teknologi tetapi juga artistik dan menarik secara visual. Hal ini tidak lepas dari latar belakang budaya yang sangat beragam," sebut dia.
 
Produk digital lain yang juga sangat berpotensi adalah aset digital berbentuk kripto. Aset kripto selama ini belum dimasukkan secara resmi dalam data perdagangan digital karena belum lengkapnya aturan dan belum terbentuknya bursa kripto di Indonesia.
 
Padahal secara riil di Indonesia, perdagangan aset kripto sudah mencapai lebih dari Rp300 triliun dalam setahun. Kondisi inilah yang menjadi potensi luar biasa, yang bisa menjadi salah satu kontributor bagi pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, Kemendag tengah serius dalam upayanya untuk mendirikan bursa kripto.
 
"Dengan bursa (kripto), negara bisa melakukan fungsi pengawasan, pencatatan, pengelolaan potensi dan resiko, serta perlindungan konsumen. Karena itu, bursa kripto harus segera kita dirikan. Mudah-mudahan dalam semester kedua 2021 ini bursa kripto sudah resmi berdiri di Indonesia," pungkas Jerry.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan