Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut bahwa pihaknya terus mencari solusi agar produktivitas kopi bisa terus terjaga di tengah penanganan wabah. Selanjutnya, masalah serapan produk yang dihasilkan juga perlu mendapat perhatian dengan memperkuat pasar.
"Khawatir kalau saat ini banyak kopi yang belum terserap bukan saja terganggu segi pembiayaan, saya khawatir petani tidak akan memelihara kebun kopi dengan baik," kata Teten dalam webinar bertajuk Solusi Penyerapan dan Pembiayaan Kopi di Tengah Pandemi, Rabu, 23 September 2020.
Konsumsi domestik saat ini menjadi prioritas untuk ditingkatkan. Teten pun mendorong pihak industri menjadi offtaker hasil panen petani kopi rakyat dan telah mengusulkan untuk segera menghentikan impor kopi.
"Kita harus persiapkan diri, situasi cukup berat sampai kuartal I-2021," ujarnya.
Teten menuturkan bahwa pemerintah juga mengupayakan memperbanyak serapan komoditas pangan yang tak laku di pasar melalui anggaran khusus. Panen raya kopi yang mencapai puncaknya pada akhir September 2020 pun diupayakan bisa diserap oleh perusahaan BUMN termasuk pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG).
"Ada beberapa skema coba dirumuskan, yaitu bagaimana libatkan koperasi yang ada di sekitar daerah produsen kopi, lalu terhubung dengan offtaker, bisa BUMN atau swasta dan kami prioritas swasta. Kalau tidak ada yang berani beli kopi alternatifnya resi gudang," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id