Sosialisasi ini tidak hanya membahas aksesnya saja, tetapi juga memberikan tips penulisan business plan yang bankable.
Sosialisasi itu disampaikan dalam seminar Millennial Agriculture Forum (MAF) II melalui media daring. Topik yang diangkat yakni Akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Petani Milenial.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi saat membuka forum MAF II menyampaikan, paradigma pertanian harus diubah. Paradigma pertanian sebelum dinilai sudah tidak cocok lagi dengan era kemajuan teknologi saat ini.
"Dulu tanam-petik-jual. Saat ini paradigma tersebut tidak cukup. Sekarang setelah petik harus diolah dulu, sehingga meningkatkan nilai jual dan menguntungkan," ujar Dedi, dikutip keterangan tertulis, Sabtu, 30 Mei 2020.
KUR sangat membantu bisnis pertanian karena bunga rendah. Dia pun mengajak para petani milenial untuk transfer ilmu, berbagi ilmu, berbagi informasi, berbagi pengalaman, sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
Saat ini, pandemi covid-19 berimbas kepada terganggunya sistem distribusi pangan dari produsen ke konsumen. Bukan hanya di Indonesia, tetapi ini terjadi di seluruh dunia.
Pergerakan pangan di pasaran internasional saat ini sangat sedikit karena setiap negara menyimpan beras untuk negaranya sendiri. “Kita harus mandiri pangan. Setiap keluarga yang ada di Indonesia harus mampu mengakses pangan. Baik harganya maupun barangnya. Kita harus menghentikan impor. Kita harus menyediakan pangan lokal dengan keringat dan lahan kita sendiri,” ujar Dedi.
Narasumber pada forum ini didatangkan dari PT. Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai salah satu bank yang ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan KUR. Vice President Divisi Hubungan Kelembagaan BNI Muin Fikri menyampaikan bahwa covid-19 bukan halangan tetapi peluang.
“Kondisi sulit ini menjadi tantangan bagi kita," kata Muin.
Manajer Riset Bisnis & Ekonomi BNI Chandra Bagus Sulistyo yang juga hadir sebagai narasumber menginformasikan KUR telah didistribusikan ke berbagai tempat di seluruh Indonesia. Pemberian modal kerja diberikan kepada debitur usaha perorangan atau kelompok yang produktif dengan bunga hanya enam persen dan administrasi yang mudah.
Dia mengatakan bahwa pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan di era covid-19. “Jangan ragu lagi untuk tetap menekuni bidang pertanian di tengah pandemi," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News