YESS dibiayai oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD).
"Wirausaha sangat penting dalam pembangunan pertanian,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam keterangan pers, Kamis, 18 Juni 2020.
Ia menyebutkan bahwa nilai tambah ekonomi semakin meningkat pada pengolahan (processing) yang bersamaan dengan wirausaha dan kemampuan dalam mengakses pasar dan permodalan. Sehingga nilai tambah komoditas menjadi naik hingga 50-100 persen atau bahkan 200 persen.
Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyebutkan dengan adanya program YESS akan segera terwujud regenerasi pertanian dengan jiwa wirausaha pertanian yang andal, profesional dan berdaya saing.
Dengan demikian, pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan serta berdampak menurunkan angka pengangguran di pedesaan.
“Program YESS ini menarik karena upayanya memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumber daya alam pertanian di pedesaan secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan. Sudah saatnya pertanian menjadi maju, mandiri, dan modern di tangan generasi milenial pertanian,” tuturnya.
Dalam pelaksanaan Program YESS, khususnya dalam menyiapkan generasi milenial untuk siap berusaha di bidang pertanian, diperlukan penyelenggaraan pendidikan berbasis kebutuhan dunia usaha dan dunia industry (DUDI) melalui metode pembelajaran TEFA (Teaching Factory/Teaching Farm).
Saat ini, pembelajaran TEFA sudah banyak dijalankan dan diusahakan sesuai spesifikasi keunggulan komoditas wilayah.
Guna meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan TEFA, Program YESS menggandeng IPB melakukan kajian study dan standard design dengan hasil berupa rancang bangun konsep standardisasi TEFA untuk Polbangtan dan SMK PP di lokasi program YESS, konsep tata ruang, tata letak dan tata kelola TEFA di Polbangtan dan SMK PP di lokasi Program YESS.
"Penyiapan calon wirausaha muda dan tenaga kerja yang kompeten, andal dan profesional, serta penyusunan standard sarana dan prasarana laboratorium TEFA dilakukan di masing-masing Polbangtan dan SMK PP. Kajian ini menyasar kepada kelompok PWMP terdahulu dan saat ini masih melakukan usaha tani," ujar Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti, selaku Direktur YESS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News