Jaringan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Vivo mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).
Jaringan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Vivo mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).

BBM Habis di Semua SPBU Vivo, Susul Kelangkaan di Shell dan bp

Arif Wicaksono • 15 Oktober 2025 17:40
Jakarta: Setelah Shell dan bp, kini giliran jaringan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Vivo yang mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Seluruh SPBU Vivo di Indonesia dilaporkan kehabisan stok bensin untuk sementara waktu.
 
Lewat pengumuman resmi di akun Instagram-nya, manajemen Vivo menyampaikan permintaan maaf kepada pelanggan karena seluruh varian bensin Revvo90, Revvo92, dan Revvo95 tidak tersedia di semua lokasi.
 
“Mohon maaf kepada pelanggan setia kami. Saat ini BBM jenis bensin belum tersedia di seluruh SPBU Vivo,” tulis pihak perusahaan.

Meski begitu, pasokan bahan bakar jenis diesel seperti Diesel Primus Plus dikonfirmasi masih tersedia dan dapat dibeli di semua jaringan SPBU Vivo. Perusahaan juga menegaskan tengah berupaya mempercepat pemulihan pasokan.
 
“Kami terus berusaha menghadirkan kembali produk BBM berkualitas agar bisa segera melayani kamu,” lanjut pernyataan itu.

Stok Menipis Sejak Awal Oktober

Sebelumnya, Direktur Vivo Energy Indonesia Leonard Mamahit telah memperingatkan bahwa stok BBM di SPBU Vivo hanya cukup hingga pertengahan Oktober 2025. Guna menjaga ketersediaan pasokan, perusahaan sempat menjalin komunikasi dengan Pertamina Patra Niaga.
 
Pada 26 September 2025, keduanya bahkan menandatangani kesepakatan jual beli bahan bakar murni (base fuel). Dalam perjanjian itu, Vivo disetujui membeli 40 ribu barel dari total 100 ribu barel impor yang dilakukan Pertamina Patra Niaga.
 
Namun, kerja sama tersebut batal dilanjutkan. Dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI pada 1 Oktober lalu, terungkap bahwa Vivo membatalkan kesepakatan setelah hasil uji laboratorium menemukan kandungan etanol sekitar 3,5 persen dalam base fuel yang akan diterima.
 
Enam hari setelah pembatalan tersebut, pada 6 Oktober 2025, Pertamina Patra Niaga menyampaikan bahwa Vivo bersama PT Aneka Petroindo Raya (APR) pengelola SPBU BP telah kembali duduk bersama untuk membahas kelanjutan kerja sama impor BBM ke tahap teknis.
 
Penjabat Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun mengatakan, pihaknya siap membantu penyaluran BBM bagi badan usaha swasta yang memenuhi persyaratan distribusi.
 
Kelangkaan BBM di SPBU non-Pertamina ini menandai tantangan serius bagi pemain swasta di sektor energi, terutama dalam hal pasokan impor dan ketergantungan pada bahan bakar murni.
 
Kondisi ini juga memperlihatkan rapuhnya rantai pasok BBM di luar sistem distribusi Pertamina, yang masih menjadi tulang punggung penyediaan energi nasional. Jika pasokan tidak segera pulih, konsumen di wilayah perkotaan diperkirakan akan kembali mengantre panjang di SPBU dalam beberapa pekan ke depan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan