Ilustrasi Medcom.id.
Ilustrasi Medcom.id.

Startup Bantu Efisiensi Bisnis IKM, Begini Caranya

Eko Nordiansyah • 28 Desember 2023 18:03
Jakarta: Pemerintah mendukung transformasi teknologi di industri, khususnya industri kecil dan menengah (IKM) di tanah air melalui solusi dari startup Indonesia. Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) sejak 2018 menggelar program Startup4Industry.
 
Sebanyak 2.037 startup yang mendaftar program Startup4Industry dan 1.115 diantaranya mengikuti program kompetisi implementasi teknologi Startup4Industry. Kompetisi Startup4Industry merupakan sebuah kompetisi yang diikuti oleh startup Indonesia untuk menunjukan teknologi yang paling berdampak positif bagi IKM.
 
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Dirjen IKMA) Reni Yanita mengatakan, program-program pembinaan tech startup yang konsisten oleh Kemenperin diharapkan bisa membuka jalan bagi startup Indonesia untuk melebarkan pasar di sektor manufaktur dan juga mendorong percepatan transformasi digital industri Indonesia.

“Program ini mendorong generasi muda untuk menjadikan teknologi sebagai penyedia solusi bagi Industri. Startup4Industry berperan sebagai ecosystem builder untuk menghubungkan startup sebagai penyedia teknologi dengan industri, masyarakat, investor, akselerator/inkubator dan juga global market,” katanya dalam keterangan dilansir, Kamis, 28 Desember 2023.
 
PT Trimitra Nusantara Sakti (Trinusa) yang menyabet Juara 2 kompetisi Startup4Industry 2023, memberikan solusi bagi industri manufaktur guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi pada mesin-mesin yang digunakan melalui sistem pencatatan yang cerdas. 
 
Founder dan CEO Trinusa Yoanes Fredy Sakti membuat perangkat lunak atau software yang bernama Smart Module System. Fredy mengatakan idenya tercetus ketika ia bekerja sebagai desainer di sebuah pabrik manufaktur bidang mold and dies, yang memproduksi lampu-lampu untuk sepeda motor pada 2007 silam. 
 
Kala itu, Fredy melihat pencatatan yang dilakukan masih menggunakan metode manual atau tulisan tangan. Pada 2016, saat ia bekerja di manufaktur asal Jerman untuk membuatkan mesin filling dan packaging untuk perusahaan Food and Beverage (F&B) di Indonesia, Fredy semakin terpacu membuat sistem digital yang memudahkan pelaku usaha.
 
“Implementasi yang kami lakukan kepada mitra kami yaitu membantu pencatatan realtime mesinnya. Sebelumnya, kendala yang dialami pelaku usaha terletak pada kurangnya efisiensi perusahaan. Dimana Smart Module System ini menangkap bahwa mesinnya ternyata 60 persen hanya standby dan tidak bekerja,” ujar dia.
 
Setelah memakai perangkat lunak ini, para mitra bisa mengetahui semua informasi dari mesin seperti berapa lama mesin standby atau bekerja, berapa produk yang telah selesai hingga biaya konsumsi listrik yang telah terpakai secara realtime. Sistem ini pun bisa membantu mesin-mesin impor yang dapat disesuaikan dengan sistem pembayaran di Indonesia sehingga keuangan pun bisa tercatat dengan baik pula.
 
Software ini mencatat semua informasi dari mesin tersebut. Sehingga pelaku usaha bisa membuat kinerja mesin lebih produktif dan mengoptimalkan efisiensi biaya dan efektivitas produksi yang akhirnya income akan meningkat hingga 10 sampai 15 persen,” ungkapnya.
 
Baca juga: Kemenperin Turunkan Tim Tangani Penyebab Kecelakaan Kerja di Smelter Morowali

 
Sementara juara III kompetisi Startup4Industry 2023, PT Dieng Cyber Indonesia menciptakan berbagai software house sesuai kebutuhan pelanggannya. Saat mengikut program Startup4Industry 2023, Dieng Cyber berhasil membantu mitra dengan meningkatkan omset hingga 100 persen. 
 
Usai covid-19, Founder dan CEO PT Dieng Cyber Indonesia Sunaryono menyebut, mitranya masih menerapkan sistem bekerja work from home (WFH) untuk menekan biaya operasional dimana jam bekerja diatur oleh karyawan masing-masing. Namun, ternyata hal tersebut malah membuat bisnisnya mandek alias stagnan. 
 
“Kami membantu dengan membuatkan software khusus bernama e-office S4I yang dapat memantau karyawannya bekerja atau tidak dengan memasang aplikasi kami di HP karyawan masing-masing sehingga terpantau apakah karyawannya sedang bekerja atau tidak,” ujarnya.
 
Tidak hanya itu, pemilik atau pelaku usaha juga dapat mengetahui progress pekerjaan yang telah dilakukan apakah tercapai atau tidak di hari itu disertai alasan apabila tidak tercapai. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan karyawan dapat terlihat sehingga semua target yang ingin dicapai bisa terpantau melalui software tersebut.
 
“Kemarin kami meluncurkan e-office S4I itu dengan fitur monitor di HP-nya karyawan. Owner bisa lihat aktivitas karyawan, namun sudah atas dasar perizinan dari karyawan sendiri. Hal ini membuat produktivitas karyawan meningkat, terbukti omsetnya naik sampai 100 persen,” ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan