Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan tiga opsi angka kenaikan upah yang dinilai lebih realistis dibanding perhitungan pemerintah.
Ia menegaskan usulan-usulan itu disampaikan sebagai bentuk kompromi agar daya beli dan konsumsi masyarakat dapat terus terjaga.
“Angka kompromi pertama adalah 6,5 persen. Ikuti keputusan Presiden Prabowo (Subianto) tahun lalu, (karena) angka makro ekonominya, inflasi, dan pertumbuhan, kira-kira tidak terlalu jauh bedanya,” kata Said dalam konferensi pers kemarin dilansir Antara, Rabu, 19 November 2025.
| Baca juga: Kenaikan UMP 2026 Masih Dikaji Pemerintah |
Opsi pertama kenaikan UMP 6,5%
Menurut Said, angka 6,5 persen selaras dengan kebijakan Presiden Prabowo sebelumnya.Ia menjelaskan bahwa kebijakan tersebut terbukti mendorong kenaikan daya beli masyarakat.
“Jadi kalau daya beli naik, konsumsi naik, pertumbuhan ekonomi pasti naik,” ujarnya.
Opsi kedua dan ketiga kenaikan UMP 7,77 hingga 10,5%
Selain opsi pertama, KSPI juga mengajukan dua opsi lainnya yang dinilai lebih mencerminkan kondisi riil pekerja di lapangan.“Kompromi yang kedua yang ditawarkan adalah 7,77 persen, dan step ketiga, angka kompromi tertingginya 8,5 persen sampai dengan 10,5 persen, karena indeks tertentunya kami menggunakan 1,0 sampai 1,5,” jelasnya.
Hitungan ini didasarkan pada indeks tertentu yang biasa digunakan dalam penetapan upah.
KSPI tolak rumus perhitungan pemerintah
Said menolak metode perhitungan upah yang digunakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Menurutnya, rumus tersebut hanya menghasilkan kenaikan yang terlalu kecil, yakni sekitar 3,5-3,75 persen.“Dengan menggunakan rumus kenaikan upah minimum dari pemerintah sebagai berikut, yaitu nilai inflasi, nilai pertumbuhan ekonomi, dan indeks tertentu bernilai 0,2 sampai dengan 0,7,” tuturnya.
“Dengan menggunakan rumus indeks tertentu 0,2, inflasi 2,65 persen, dan pertumbuhan ekonomi 5,12 persen, ketemu kenaikan upah minimum hanya 3,75 persen,” imbuhnya.
Said mengatakan angka tersebut tidak cukup untuk meningkatkan kesejahteraan, terutama di daerah dengan UMP masih rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id