Ilustrasi eksplorasi migas. Foto: Freepik
Ilustrasi eksplorasi migas. Foto: Freepik

Bareng Exxonmobil, Pertamina Drilling Garap Lapangan Banyu Urip

Husen Miftahudin • 11 Agustus 2023 14:00
Jakarta: PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), afiliasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina, kembali memenangkan kontrak kerja sama dengan Exxonmobil Cepu Limited (EMCL). Penandatanganan kontrak kerja sama dilaksanakan di Jakarta.
 
"Dengan penandatanganan kontrak ini menegaskan Pertamina Drilling telah mencapai level yang lebih tinggi dan tentunya sejalan dengan visi Pertamina Drilling menjadi perusahaan drilling dan energi services standar kelas dunia," kata Direktur Pertamina Drilling Rio Dasmanto dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 Agustus 2023.
 
Rio menegaskan, Pertamina Drilling berkomitmen untuk terus mengutamakan aspek health safety environment, operation excellent, good corporate governance. "Serta pelayanan kelas dunia dengan implementasi AKHLAK sebagai core value perusahaan," tutur dia.
 
Pertamina Drilling nantinya akan menggunakan Rig PDSI #40.3 yang berspesifikasi Rig Cyber Electric VFD System dengan kapasitas 1.500 HP. Keunggulan Rig ini adalah Fast Walking/Skidding, Compact Rig dan Batch Drilling.
 
Portofolio rig ini berhasil melakukan pengeboran Batch Drilling Exxon Mobil Cepu Limited Banyu Urip pada 2013-2015. Dengan Achievement 0 LTA dan Down Time di bawah dua persen, rig ini mendapatkan penghargaan sebagai Nominated Best Rig on Exxon Mobil Rig Drilling World Wide (President Award).
 
Baca juga: Capai 172 Ribu BOPD, Produksi Migas PHR Tertinggi di Indonesia

Garap tujuh sumur


Dalam kesepakatannya, Pertamina Drilling direncanakan akan mengerjakan tujuh sumur di Lapangan Banyu Urip dengan perkiraan tajak pada Maret 2024.

Rio mengungkapkan, kerja sama ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk terus selalu mendukung proyek-proyek strategis nasional terutama mendukung SKK Migas dalam mewujudkan target produksi migas nasional satu juta BOPD dan 12 BSCFD pada 2030.
 
"Dan semoga ke depan akan terjalin kembali kerja sama-kerja sama dengan Pertamina Drilling dalam service pengeboran maupun well intervention," harapnya.
 
Senada dengan hal tersebut, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan penandatanganan kontrak pengadaan rig untuk pengeboran Banyu Urip Infill Clastic merupakan representasi atas kesuksesan kolaborasi antara EMCL, PHE, dan PDSI untuk mempercepat pendapatan rig.
 
"Sehingga jadwal pengeboran dapat dimajukan dari yang semula September 2024 menjadi Februari 2024," kata Dwi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan