Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon Tasrip Abu Bakar menjelaskan saat ini harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sudah mencapai Rp6.200 hingga Rp6.500 per kilogram. Sedangkan harga Gabah Kering Giling (GKG) sudah mencapai Rp7 ribu per kilogram.
Jika melihat Harga Pembelian Pemerintah (HPP) harga gabah kering panen di tingkat petani ditetapkan Rp5 ribu per kilogram, GKP di tingkat penggilingan Rp5.100 per kilogram, GKG di tingkat penggilingan Rp6.200 per kilogram, dan GKG di gudang Bulog ditetapkan Rp6.300 per kilogram. Sedangkan untuk beras HPP yang ditetapkan Rp9.950 per kilogram.
"Ini harga gabah tertinggi dalam 10 tahun terakhir," tutur Tasrip, Senin, 21 Agustus 2023.
Baca: Kemenhub Rumuskan Subsidi Tarif LRT Jabodebek |
Petani, lanjut Tasrip tentu senang dan sangat menikmati tingginya harga gabah saat ini. "Tapi memang produksinya tidak terlalu tinggi,” tutur Tasrip.
Alasan produktivitas panen berkurang
Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) khususnya tikus, ditambah kondisi kekurangan air membuat produktivitas panen berkurang. Saat ini untuk satu hektare tanaman padi gabah yang didapatkan hanya sekitar enam ton. Padahal, menurut Tasrip, biasanya dalam satu hektare bisa didapatkan hingga tujuh ton GKP.
Untuk areal yang sudah panen menurut Tasrip tersebar di wilayah timur Kabupaten Cirebon. Seperti di Kecamatan Losari, Babakan, Waled, Ciledug dan Mundu. Sedangkan di wilayah barat tanaman padi baru berumur sekitar 15 hingga 40 hari.
Tingginya harga gabah ini diprediksi akan terus terjadi. Terutama pada Oktober hingga Desember 2023. Dijelaskan Tasrip, tingginya harga gabah saat ini dipengaruhi oleh cuaca ekstrim dan fenomena el nino yang tengah melanda Indonesia dan dunia. Komoditas gabah atau beras pun menjadi sangat penting karena menyangkut kebutuhan pangan masyarakat.
Untuk areal yang sudah panen menurut Tasrip tersebar di wilayah timur Kabupaten Cirebon. Seperti di Kecamatan Losari, Babakan, Waled, Ciledug dan Mundu. Sedangkan di wilayah barat tanaman padi baru berumur sekitar 15 hingga 40 hari.
Tingginya harga gabah ini diprediksi akan terus terjadi. Terutama pada Oktober hingga Desember 2023. Dijelaskan Tasrip, tingginya harga gabah saat ini dipengaruhi oleh cuaca ekstrim dan fenomena el nino yang tengah melanda Indonesia dan dunia. Komoditas gabah atau beras pun menjadi sangat penting karena menyangkut kebutuhan pangan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News