Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia melanjutkan Program Sustainable Landscape Management Multi Donor Trust Fund (SLM-MDTF). Foto: Dokumen Kemenko Perekonomian.
Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia melanjutkan Program Sustainable Landscape Management Multi Donor Trust Fund (SLM-MDTF). Foto: Dokumen Kemenko Perekonomian.

Program SLM-MDTF Siap Dikelola Bank Dunia dan K/L

Annisa ayu artanti • 12 Juli 2023 17:44
Jakarta: Pemerintahan Indonesia mengenalkan program Sustainable Landscape Management Multi Donor Trust Fund (SLM-MDTF) ke Bank Dunia dan Kementerian/Lembaga.
 
"Program SLM-MDTF ini tujuan utamanya untuk mendukung berbagai agenda Pemerintah di dalam mewujudkan pengelolaan lanskap yang terintegrasi dan berkelanjutan," kata Sesmenko Susiwijono dikutip dari siaran pers, Rabu, 12 Juli 2023.
 
Program SLM-DTF pada periode I telah dimulai sejak 2016 dan berfokus pada penanganan mitigasi kebakaran lahan dan hutan.

Pada periode II saat ini (2020-2026), Program SLM-MDTF berfokus untuk mendukung Pemerintah Indonesia melalui enam komponen di antaranya Komponen Perbaikan Administrasi dan Tata Kelola Lahan, Pertanian Berkelanjutan, Pendanaan Iklim Berkelanjutan, dan Penguatan Koordinasi dan Komunikasi pengelolaan lanskap yang terpadu dan berkelanjutan.
 
Program SLM-MDTF juga mendukung program-program strategis lainnya seperti penguatan kapasitas Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) dan rehabilitasi mangrove.
 
Baca juga: Adaptasi Perubahan Iklim, Bank Dunia Tingkatkan Akses Listrik Berkelanjutan 

Manajemen pendanaan Program SLM MDTF dikelola oleh Bank Dunia dengan sumber pendanaan dari Pemerintah Norwegia dan Australia.
 
Total kontribusi donor untuk program SLM-MDTF per Rapat Komite Pengarah per Juni 2023 yaitu sebesar USD36,05 juta, dengan pembagian 49,9 persen (USD18,01 juta) untuk kegiatan yang bersifat bank executed dan 49,8 persen (atau USD17,96 juta) untuk kegiatan yang bersifat recipient executed.
 
Pada 2023 ini, Kemenko Perekonomian dan Bank Dunia melihat perlunya komposisi Komite Pengarah baru karena adanya ekspansi kegiatan SLM-MDTF ke sektor-sektor lanskap lainnya, baik di tingkat nasional maupun daerah. Komite Pengarah akan bertanggung jawab langsung dan melaporkan ke Menko Perekonomian secara berkala.
 
"Untuk mengelola pendanaan SLM-MDTF ini sudah ada Keputusan Menko Perekonomian (Kepmenko) mengenai Komite Pengarah untuk Program SLM-MDTF di Kepmenko Nomor 302 Tahun 2023 ini sudah ditetapkan pembentukan Komite Pengarah untuk Program SLM-MDTF. Jadi, bedanya dengan di fase yang lalu adalah saat ini sudah ada timnya secara legal formal,” jelasnya.
 
Susiwijono menegaskan bahwa hal penting dalam penetapan Kepmenko tersebut yaitu adanya struktur tim mulai dari pembentukan Komite Pengarah, tugas-tugasnya, dan juga terkait besaran program kerjanya dalam tahun tahun kedepan di periode 2020-2026.
 
Kepmenko tersebut diharapkan juga dapat menguatkan komitmen dan koordinasi antar Kementerian/Lembaga.
 
Adanya Kepmenko tersebut juga memperjelas struktur keanggotaan Komite Pengarah, dengan co-chair World Bank dan Kemenko Perekonomian.
 
"Saya berharap nanti ke depan dengan dukungan penuh dari seluruh Kementerian dan Lembaga, Program SLM-MDTF ini betul-betul bisa mendukung berbagai program dan agenda nasional Pemerintah Indonesia,” ujarnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan