Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Joevan Yudha Achmad mengatakan stunting masih menjadi permasalahan di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, jumlah penderita stunting di Indonesia melebihi standar yang ditetapkan oleh WHO sebesar 20 persen.
Atas dasar itu Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat berinisiatif menjalankan program pengentasan stunting.
Dimulai 2018, Integrated Terminal Jakarta Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat membentuk Sekolah Gizi Pertamina Sehati (SGPS) yang memberikan pembekalan cara memasak menu murah, mudah dan sederhana namun bergizi seimbang serta pembekalan mengenai bahaya gizi buruk dan stunting bila didiamkan.
"Program tersebut melibatkan peran Bunda Koja yang merupakan Kader Kesehatan di Kecamatan Koja di bawah pengawasan Puskesmas Koja dan ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB)," kata Joevan, dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Juli 2023.
| Baca juga: Wapres Ajak Semua Pihak Serius Menurunkan Angka Stunting |
Menurutnya saat ini, Bunda Koja telah berhasil membuat dan memasarkan Bubuk Tabur Bernutrisi (Butarsi) yang merupakan olahan produk abon ikan lele dicampur dengan daun kelor yang menjadi strategi bagi ITJ dalam mengatasi permasalahan gizi buruk di wilayah Jakarta Utara melalui program Berantas Stunting di Jakarta Utara (Benjaka).
Program Benjaka bertujuan mengimplementasikan poin 1 – Menghapus Kemiskinan dan poin 2 – Mengakhiri Kelaparan dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Dengan cara ini, Pertamina yakin dapat senantiasa menghasilkan manfaat di masyarakat sesuai dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
"Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat berkomitmen penuh mendukung pemberdayaan masyarakat hingga terciptanya kemandirian ekonomi dan mendorong pelestarian lingkungan hidup di sekitar wilayah operasi," ucapnya.
Upaya Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat dalam mengentaskan sunting tersebut pun membuahkan hasil, hal ini dibuktikan dengan diraihnya penghargaan Padmamitra Award, yaitu penghargaan kepada dunia usaha yang telah berkontribusi terhadap kesejahteraan sosial di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial bekerjasama dengan Forum CSR Indonesia.
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin yang hadir dalam acara penghargaan itu pun meminta kepada perusahaan-perusahaan khususnya BUMN untuk melakukan program CSR tepat sasaran.
Tak hanya bergerak sendiri, perusahaan-perusahaan juga bisa berkolaborasi dengan pemerintah dalam menjalankan programnya.
"Pastikan pelaksanaan program sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan. Penerima bantuan harus betul-betul yang memenuhi kriteria, dengan kata lain Tepat Salur, Tepat Kualitas, dan Tepat Kuantitas," kata Ma'ruf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
