Ilustrasi. FOTO: MI/Hendrik
Ilustrasi. FOTO: MI/Hendrik

Dorong UMKM Binaan Demi Bisa Munculkan Inovasi Produk Berorientasi Ekspor

Husen Miftahudin • 16 Februari 2023 16:21
Jakarta: PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menggandeng LPK Pandega dari Sukoharjo Jawa Tengah untuk menggelar Business Coaching dan Penguatan Pasar bagi UMKM binaan perusahaan di berbagai sektor. Ini sebagai upaya perusahaan dalam meningkatkan dukungan terhadap daya saing UMKM secara kreatif dan inovatif.
 
VP TJSL Pupuk Kaltim Sugeng Suedi mengungkapkan, kegiatan ini merupakan kesinambungan dukungan Pupuk Kaltim dalam meningkatkan daya saing UMKM lokal, khususnya mitra binaan perusahaan untuk dapat menjangkau potensi pasar dengan lebih luas.
 
Business Coaching dan penguatan pasar ini sendiri diikuti 15 mitra binaan Pupuk Kaltim, sebagai tindak lanjut optimalisasi program Factory Sharing yang digagas untuk meningkatkan kapasitas usaha, melalui inovasi produk berkarakter sustainable cultural brand dan siap naik kelas untuk melahirkan produk berorientasi ekspor.

"Melalui kegiatan ini UMKM mitra binaan perusahaan dapat memaksimalkan potensi usaha untuk menjadi unggulan nasional, dengan meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk secara konsisten guna menembus pasar ataupun supply chain ekspor," ujar Sugeng dalam keterangan tertulis, Kamis, 16 Februari 2023.
 
Menurut dia, dukungan terhadap kemajuan UMKM agar lebih mandiri dan berdaya saing merupakan salah satu fokus sasaran TJSL Pupuk Kaltim, mengingat besarnya potensi usaha khususnya dibidang pengolahan hasil pertanian dan perikanan. Sehingga perlu kesinambungan upaya bagi UMKM binaan agar mampu memaksimalkan potensi tersebut, baik dalam skala makro maupun mikro.
 
"UMKM binaan Pupuk Kaltim juga diharap mampu membangun mental eksportir dengan terus berinovasi dan menciptakan produk berkualitas ekspor, agar dapat menempatkan produk usahanya di pasar domestik maupun global," tutur dia.


Kontribusi ekspor UMKM masih rendah


Kesinambungan dukungan Pupuk Kaltim terhadap penguatan kapasitas UMKM juga menilik perannya terhadap pertumbuhan ekonomi, mulai tataran lokal hingga nasional yang tercatat jauh lebih tinggi dari sektor industri menengah. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya daya serap tenaga kerja UMKM mencapai 97 persen dunia usaha atau mencapai 117 juta pekerja.
 
Namun hal tersebut belum sebanding dengan kontribusi ekspor UMKM Indonesia yang hanya mencapai 14 persen, atau jauh di bawah kontribusi UMKM negara APEC lainnya sebesar 35 persen.
 
"Maka dari itu, Pupuk Kaltim terus meningkatkan upaya agar UMKM lokal mampu memaksimalkan kreasi dan inovasi, sehingga kedepan turut berkontribusi dalam pasar ekspor dan bisa bersaing secara kualitas maupun kuantitas dengan produk lainnya di tataran global," tambah Sugeng.
 
Baca juga: Duh! 9 Juta Pelaku UMKM Belum Rambah Digital


Inovasi jadi ujung tombak memajukan usaha


Senada, Pengawas Koperasi Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskop UKMP) Riduan menilai pelaku UMKM untuk tidak hanya terpaku di tataran lokal. Tapi juga harus naik kelas dengan potensi yang lebih luas.
 
Dirinya menekankan inovasi merupakan bagian penting dalam memajukan usaha, sehingga mampu membuka peluang yang lebih signifikan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Selain juga didukung kelembagaan seperti halnya koperasi, yang bisa dibentuk pelaku usaha sebagai payung bersama dalam memajukan usaha.
 
"Bagaimana UMKM yang kini ada bisa terus dibina agar tumbuh dengan baik, sehingga makin berdampak signifikan terhadap peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini yang kami lihat dari metode pembinaan Pupuk Kaltim, dengan harapan dapat terus ditingkatkan dalam memajukan UMKM lokal," ungkap Riduan.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan