Tak hanya di Pasar Tanah Abang, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengatakan kondisi pasar yang sepi juga terjadi di semua pasar tekstil tradisional.
Menanggapi maraknya isu pedagang tekstil yang gulung tikar di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan masalah itu kepada pemerintah beberapa waktu lalu.
Ia menyuarakan pedagang tekstil di seluruh Indonesia, tidak hanya di Pasar Tanah Abang, memang tengah mengalami kebangkrutan karena sepinya pembeli. Namun, itu tidak mendapat respons yang baik.
Baca juga: Sedih Lihat Kondisi Tanah Abang, Teten: Kalah Saing dengan Produk Murah Luar Negeri |
Berjibaku dengan barang luar negeri
"Saat ini kita berhadapan dengan media sosial yang menjual barang-barang dari luar, contoh Thailand, Tiongkok, dan beberapa negara lain. Namun, pemerintah tidak melakukan advokasi pendampingan terhadap pedagang untuk melakukan penjualan di online shop juga," kata Reynaldi dilansir Media Indonesia, Rabu, 20 September 2023.Ikappi pun berharap agar pemerintah bisa bekerja sama dengan beberapa platform penjualan daring, entah itu TikTok, Shopee, atau yang lainnya. Menurutnya, itu perlu dilakukan untuk mendorong penguatan algoritma para pedagang UMKM Indonesia.
"Kami yakin jika ada keberpihakkan dari pemerintah dan dapat mendorong agar aplikasi-aplikasi tersebut justru menampakkan keunggulan UMKM kita atau produk dalam negeri kita, itu akan bisa membantu masyarakat kita atau UMKM kita untuk bertahan," ujar dia.
Omzet turun
Ikappi mencatat ada penurunan omzet sampai 60 persen secara keseluruhan di pasar-pasar tekstil. Bahkan, untuk pasar tematik seperti Tanah Abang, angka penurunannya mencapai 75 persen.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News