Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memaparkan anggaran tambahan tersebut dialokasikan antara lain untuk dukungan swasembada gula. Fokus serapan anggaran juga digunakan dalam pengembangan food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah.
"Anggaran belanja tambahan sebesar Rp1,72 triliun yang dialokasikan untuk kegiatan dukungan swasembada gula sebesar Rp137,39 miliar," kata Syahrul dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin, 14 September 2020.
Anggaran belanja tambahan tersebut juga dipergunakan untuk dukungan antisipasi kekurangan pangan akibat covid-19 sebesar Rp1,45 triliun. Rinciannya adalah pengembangan proyek lumbung pangan seluas 30 ribu hektare (ha) di Kalteng dengan anggaran mencapai Rp221,98 miliar.
Kemudian, antisipasi kekurangan pangan juga mencakup perluasan areal tanam baru (PATB) di 18 provinsi pada komoditas padi seluas 250 ribu ha dengan anggaran sebesar Rp1,04 triliun.
Selanjutnya, pengembangan 1.000 desa sapi melalui bantuan sapi pada lima klaster di 25 desa sebanyak 5.000 ekor dengan anggaran Rp140 miliar; pengembangan food estate hortikultura untuk bawang merah, bawang putih, dan kentang di Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, dengan anggaran Rp46,3 miliar.
Anggaran tambahan juga dialokasikan untuk percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui kegiatan Padat Karya Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dan perbaikan Jalan Usaha Tani (JUT) sebesar Rp124 miliar.
"Saat ini sedang dilakukan akselerasi pelaksanaan kegiatan yang sudah dimulai pada awal September 2020, sehingga mulai Oktober depan laporan perkembangan realisasi kegiatan dan keuangan mengacu pada anggaran baru sebesar Rp15,78 triliun sudah dapat dilakukan," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News