"Intinya gula hanya naik Rp1.500-Rp2.500, pada berebut mau impor. Sudah pada tidak memikirkan susahnya petani," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat APTRI Soemitro Samadikoen kepada Medcom.id, Senin, 9 Maret 2020.
Menurut dia, kenaikan harga gula yang terjadi saat ini tidak bisa dijadikan alasan untuk menambah kuota impor. Kenaikan harga gula yang dinilai hanya momentum sesaat ini pun merupakan ruang agar petani tebu untuk bisa tetap produktif sepanjang tahun.
"Saya pikir mereka bukan mau menuhin pasar tapi mau cari untung doang," ungkapnya.
Soemitro membantah tegas kelangkaan gula yang menyebabkan kebijkan impor menjadi jalan keluar. Saat ini, kata dia, stok masih tersedia dan petani tebu tak lama lagi akan memasuki musim panen pada April 2020.
"Bagaimana produksi bisa meningkat, sementara impor gula tetap dilakukan. Kalau gula sudah enggak ada di pasar itu baru namanya langka," tuturnya.
Sebelumnya, pemerintah memberi penugasan kepada Perum Bulog untuk mengimpor 29 ribu ton gula mentah. Nantinya impor gula ini akan digunakan sebagai bahan baku gula kristal putih (GKP) sebagai gula konsumsi masyarakat.
"Kita tadi dapat 29.750 ton, hari ini izinnya keluar," kata Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Bachtiar ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Maret 2020.
Dirinya menambahkan, Perum Bulog akan langsung mengumumkan proses lelang agar impor bisa segera dilakukan. Bachtiar berharap impor gula mentah ini bisa dilakukan pada bulan depan, atau sebelum periode Ramadan dan Idulfitri.
"(Impor) ya yang paling deket bisa Thailand atau Australia atau India. Baru mau diumumkan hari ini. Hari ini diumumkan (lelang) kalau sudah daftar, langsung," jelas dia.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyebutkan pemerintah menjamin pasokan untuk gula dalam negeri selama bulan puasa hingga Lebaran aman. Untuk itu, pihaknya juga mempercepat proses penerbitan izin impor sehingga Bulog bisa langsung melaksanakan.
Menurutnya, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Surat Persetujuan Impor (PI) untuk komoditas gula kristal mentah sebanyak 438.802 ton sebagai bahan baku GKP. Melalui impor ini diharapkan bisa menekan harga gula yang meningkat.
"Ya otomatis, permohonan masuk ya kita keluarkan, yang penting kuotanya kita tambah. Gula kan harganya tinggi. karena musim panen belum ada, nanti sekitar Juni, sekarang ini kebutuhan sebelum Juni saja," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News