Ilustrasi belanja online. Foto: Unplash
Ilustrasi belanja online. Foto: Unplash

Belanja Gak Lagi ke Mall, Ini 6 Tren Media Sosial yang Bikin Gen Z Kalap Checkout!

Annisa ayu artanti • 24 Juni 2025 13:27
Jakarta: Lupakan window shopping di mall, sekarang Gen Z lebih sering “window shopping” di Instagram, TikTok, hingga YouTube. 
 
Media sosial bukan cuma tempat cari hiburan, tapi juga jadi tempat Gen Z menemukan, membandingkan, sampai akhirnya membeli produk.
 
Melansir Entrepreneur, Selasa, 24 Juni 2025, menurut data terbaru, lebih dari 53 persen Gen Z sudah terbiasa belanja langsung dari media sosial, dan 68 persen menemukan produk baru saat scroll platform favorit mereka. 

Fenomena ini menunjukkan bahwa media sosial kini bukan hanya tempat nongkrong digital, tapi juga pasar aktif yang menggoda setiap kali jempol menggulir layar.

1. Media sosial jadi etalase baru anak zaman now

Kalau dulu kita buka e-commerce buat cari barang, sekarang cukup buka TikTok atau Instagram. Gen Z bahkan tak lagi mengandalkan mesin pencari. Mereka belanja sambil scroll video hiburan.
 
Tips buat brand:
Bikin konten yang bisa langsung diklik dan dibeli. Gabungkan hiburan dan promosi, mulai dari video pendek, review jujur, sampai demo produk secara live.
 
Baca juga: Konsumen Indonesia Paling Percaya Review Sesama Pengguna, Ungguli Singapura dan Thailand

2. Rekomendasi netizen lebih dipercaya daripada iklan

Buat Gen Z, kata-kata influencer yang jujur lebih punya power daripada iklan mengkilap. 80 persen Gen Z lebih percaya review dan pengalaman nyata, apalagi dari influencer mikro dan nano yang terasa “real”.
 
Tips buat brand:
Kolaborasi dengan kreator kecil yang punya gaya jujur dan relatable. Ajak pelanggan untuk bikin konten, dan beri penghargaan lewat program loyalitas atau repost!

3. Mobile-first dan komunitas jadi kunci

Gen Z hidup di smartphone mereka. Lebih dari setengahnya membeli produk langsung dari aplikasi, dan 75 persen bilang pengalaman mobile yang nyaman bikin mereka setia ke brand. Tapi bukan cuma soal checkout cepat, Gen Z juga cari komunitas.
 
Tips buat brand:
Bangun ekosistem, bukan sekadar etalase digital. Tambahkan fitur komunitas, personalisasi, dan ruang diskusi di aplikasi atau website-mu.

4. Dari feed ke checkout

Gen Z nggak langsung beli setelah lihat satu iklan. Mereka akan riset dulu:
 
- Lihat di Instagram
- Cek review YouTube
- Bandingkan harga
- Baru mungkin beli
 
Tips buat brand:
Siapkan konten untuk setiap tahap: video behind-the-scenes, FAQ, perbandingan harga, hingga pengalaman pelanggan. Temani mereka dari inspirasi hingga klik terakhir.

5. Belanja butuh percakapan dua arah

Bagi Gen Z, belanja bukan hanya transaksi tapi juga interaksi. Mereka cari komentar teman, validasi dari followers, dan keterlibatan nyata dari brand.
 
Tips buat brand:
Bangun komunitas yang bisa ngobrol, kolaborasi, bahkan ikut voting untuk desain produk. Transparansi dan kejujuran adalah kunci kepercayaan.

6. FYP hari ini, checkout besok

Di 2024, lebih dari setengah Gen Z langsung beli produk yang mereka lihat dalam video viral. Tren bisa berubah cepat, dan brand harus bisa menyesuaikan diri dengan cepat pula.
 
Tips buat brand:
Pantau tren real-time, jangan takut beradaptasi. Kecepatan lebih penting dari kesempurnaan. Gandeng kreator yang tahu cara bikin konten cepat, fun, dan sesuai kultur Gen Z.
 
Perilaku belanja Gen Z bukan soal impulsif, tapi tentang identitas dan ekspresi diri. Mereka ingin merasa terhubung dengan brand yang autentik, adaptif, dan terbuka untuk interaksi.
 
Kalau brand ingin bertahan dan berkembang? Jangan tunggu mereka datang ke toko, tapi segera temui mereka langsung di timeline.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan