Modusnya sederhana yaitu pelaku mengaku sebagai penjual yang ingin menarik kembali paket karena salah kirim, lalu mengirim kurir palsu untuk mengambil barangmu. Kedengarannya sepele, tapi banyak yang sudah menjadi korban.
Merangkum artikel Antara, Kamis, 10 Juli 2025, pelaku umumnya menghubungi pembeli melalui aplikasi pesan di luar platform Shopee dan mengaku sebagai penjual yang menginformasikan kesalahan pengiriman atau paket tertukar.
Lalu, setelah paket diambil, pelaku langsung lenyap. Tidak bisa dihubungi lagi, dan barang pun tak pernah diganti.
Kenali tandanya, jangan sampai tertipu
Agar kamu tak masuk perangkap ini, penting untuk kenali ciri-cirinya. Ini beberapa hal yang patut kamu curigai:- Penjual menghubungi lewat WhatsApp atau Telegram, bukan lewat aplikasi Shopee.
- Ada alasan “salah kirim” atau “barang tertukar”.
- Kurir tiba-tiba datang tanpa pemberitahuan resmi dari platform.
- Kamu diminta menyerahkan kembali barang tanpa proses pengembalian resmi.
Shopee mengingatkan bahwa semua komunikasi resmi hanya dilakukan lewat aplikasi atau situs mereka, termasuk urusan pengembalian barang.
Baca juga: Iklan Terbaru Shopee: Buktikan Sendiri Belanja Jadi Lebih Hemat & Cepat! |
Gunakan fitur “Cek Fakta” Shopee
Kalau kamu dapat pesan mencurigakan soal pengembalian, langkah pertama yang harus dilakukan adalah konfirmasi langsung kepada penjual di aplikasi Shopee. Hindari membalas pesan yang datang dari luar platform.Cara pakai fitur “Cek Fakta” di Shopee
- Buka menu Saya
- Pilih Chat dengan Shopee
- Klik Cek Fakta
Fitur ini akan bantu kamu memverifikasi apakah informasi yang kamu terima benar atau cuma tipuan belaka.
Terapkan prinsip 3C agar aman belanja online
Shopee juga mengajak pengguna untuk lebih cermat dengan menerapkan prinsip 3C:Cek Pengirimnya - Pastikan semua komunikasi dilakukan lewat Shopee.
Cek Customer Service Shopee - Hubungi langsung CS jika ada yang mencurigakan.
Cari Tahu Modusnya - Jangan malas cari tahu skema penipuan yang sedang marak.
Seperti diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat lebih dari 572 ribu laporan penipuan daring sejak 2017 hingga awal 2024, dan 92 persen di antaranya berkaitan dengan transaksi online.
Modus yang paling sering dilaporkan diantaranya toko online palsu, penagihan fiktif berkedok bea cukai, COD palsu untuk barang yang tidak pernah dipesan, dan kurir palsu yang menarik kembali barang dengan alasan tukar kirim
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id