Direktur Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) Norman Ginting. Foto: METI
Direktur Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) Norman Ginting. Foto: METI

Indonesia Bidik Posisi Pemimpin Energi Terbarukan Asia Tenggara

Rizkie Fauzian • 14 Agustus 2025 16:52
Jakarta: Transisi energi sangat penting bagi Indonesia karena merupakan kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan energi nasional. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai Net-Zero Emissions, dan transisi menuju energi terbarukan menjadi krusial untuk mencapai tujuan ini.
 
Indonesia berkomitmen untuk memainkan peran aktif dalam isu iklim dan energi di panggung global, yang sejalan dengan upaya transisi energi. Hal itu juga dipertegas Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim oleh Hashim Djojohadikusumo.
 
Menurutnya, penting membangun ekosistem yang solid agar energi bersih dapat diakses secara luas oleh masyarakat. Pentingnya kerja sama berbagai pihak dalam transisi energi terutama dalam mencapai target peningkatan kapasitas listrik nasional dan transisi menuju energi hijau.

Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan kolaborasi multi-stakeholder, inovasi teknologi, dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan.

METI dan peran strategisnya

Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), merupakan salah satu stakeholder yang mempunyai peran penting dalam transisi energi berkomitmen untuk mempromosikan pemanfaatan Energi Terbarukan di Indonesia.
 
METI berupaya meningkatkan keamanan energi, memperluas akses energi, dan mengurangi emisi gas rumah kaca, demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Menyongsong periode kepengurusan 2025–2028, berbagai tokoh dari latar belakang berbeda siap menjadi ketua umum dan pengurus METI yang akan membawa visi pembaruan dan strategi inovatif demi mempercepat transisi energi di Indonesia.
 
Norman Ginting yang kini menjabat sebagai Direktur Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) adalah salah satu kandidat untuk posisi Ketua Umum METI periode 2025 - 2028. 
 
"METI bukan hanya sebagai wadah kolaborasi, tetapi harus menjadi kekuatan penggerak yang kongkret dan berdampak langsung kepada pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung program asta cita pemerintah dalam mendorong kemandirian bangsa, khususnya melalui green economy, " kata Norman dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 Agustus 2025.
 
Norman menegaskan bahwa visinya adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan energi terbarukan di Asia Tenggara. Dengan menguatkan kolaborasi lintas sektor, mendorong inovasi teknologi, dan memperjuangkan kebijakan yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
 
Beberapa hal yang harus segera dilakukan untuk transisi energi adalah mempercepat adopsi energi baru terbarukan melalui proyek proyek strategis, seperti listrik terbarukan solar PV, baterai, geothermal, biogas, biomass, PLTA, hidrogen dan angin. Tidak lupa juga meningkatkan energi terbarukan di luar ketenagalistrikan seperti bioethanol, biodiesel, green ammonia, green hydrogen, dan memperkuat carbon trading.
 
"METI harus bisa mendorong kebijakan dan regulasi dengan menjadi mitra aktif pemerintah dalam menciptakan kerangka yang mendukung investasi dan percepatan implementasi ekonomi hijau," kata Norman.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan