Ilustrasi. Foto: dok.MI
Ilustrasi. Foto: dok.MI

Pengembangan Kualanamu Dinilai Bisa Topang Ekonomi Pulau Andalas

Husen Miftahudin • 13 Desember 2021 17:25
Jakarta: Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatra Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo menilai pengembangan Bandara Kualanamu oleh PT Angkasa Pura II dengan perusahaan operator bandara GMR Airports bakal mendorong Sumatra Utara menjadi mesin utama penggerak ekonomi di Pulau Andalas.
 
Kemitraan ini memiliki efek berganda yang besar, sehingga berpotensi menaikkan dan mengangkat ekonomi daerah.
 
"Dampaknya akan positif bagi ekonomi Sumatra Utara, terutama pariwisata. Dibandingkan dengan Singapura misalnya, yang berkelas internasional, maka potensi yang kita miliki itu besar. Dengan kerja sama ini maka Sumatra Utara terekspos ke luar negeri sehingga akan banyak datang wisatawan asing yang akan datang, dan itu kan yang kita harapkan," ucap Ario dalam siaran persnya, Senin, 13 Desember 2021.

Ario mengungkapkan, kemitraan strategis ini akan menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub di Asia Tenggara yang mengkover Asia Selatan dan Kawasan Indo-China, sehingga berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat dari sisi peningkatan lapangan kerja di Sumatra Utara.
 
Sebab, menurutnya, untuk menjadi bandara hub diperlukan fasilitas-fasilitas pendukung seperti Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO), peningkatan aktivitas ground handling, kargo, lounge, commercial area, dan lain sebagainya.
 
Apalagi letak Bandara Kualanamu cukup dekat dengan Medan, sehingga menjadi daya tarik bagi para pelancong dan calon investor untuk mengembangkan pusat ekonomi di kawasan tersebut. Hal ini dapat menjadikan Medan sebagai kota berkelas internasional yang mampu bersaing dengan Kuala Lumpur dan Singapura.
 
"Jadi harus benar-benar dimanfaatkan. Terlebih, ujung utara Pulau Sumatra itu telah ditetapkan sebagai destinasi prioritas nasional, khususnya kawasan Danau Toba yang kini telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG)," jelasnya.
 
Ario menilai, selain memacu lalu lintas wisatawan baik asing maupun domestik, kemitraan ini juga akan mengerek investasi di Sumatra Utara. Hal ini pun akan semakin meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
 
"Investasi itu masuknya dari perjalanan atau traveling. Jadi dengan Bandara Kualanamu jadi internasional hub akan mendatangkan investasi masuk ke wilayah Sumatra Utara karena potensi yang besar," tutur dia.
 
Ia menambahkan, terpacunya investasi dan pariwisata akan mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal ini penting dilakukan guna mempercepat pemulihan sekaligus mengakselerasi perekonomian nasional pascapandemi covid-19.
 
Adapun kemitraan Angkasa Pura II bersama GMR Consortium terbentuk melalui perusahaan patungan bernama PT Angkasa Pura Aviasi, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Angkasa Pura II sebesar 51 persen.
 
Angkasa Pura Aviasi akan mengoperasikan Bandara Kualanamu dengan pola kemitraan strategis selama 25 tahun senilai USD6 miliar melalui skema Build-Operate-Transfer (BOT), dimana pada akhir kerja sama seluruh aset akan diserahterimakan kembali kepada Angkasa Pura II.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan