Padahal, luas perkebunan kelapa sawit milik BUMN hanya sekitar empat persen dari luas seluruh perkebunan di Indonesia. Bahkan, perusahaan-perusahaan BUMN juga melakukan operasi pasar untuk menekan harga minyak goreng.
"Kita men-switch seperempat dari produksi kita yang tadinya tidak untuk minyak goreng (dipindahkan untuk memproduksi minyak goreng), dan kita (melakukan) operasi pasar," kata Erick dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa, 22 Maret 2022.
Oleh karena itu, ia mengajak pihak swasta yang memiliki kebun lebih luas untuk tidak egois dan sama-sama turut andil untuk memecahkan krisis minyak goreng ini.
"Karena itu sejak awal kan kita mengetuk teman-teman swasta yang memang perkebunan 56 persen dari teman swasta. Ayolah kalau ekonomi kita tumbuh perluas kerukunan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News