Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. Foto: dok MI/Agus Mulyawan.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. Foto: dok MI/Agus Mulyawan.

Wapres: Sinyal Pemulihan Ekonomi Menguat Seiring dengan Geliat UMK

Emir Chairullah • 09 Juni 2022 15:14
Jakarta: Daya juang para pelaku UMK dan ekonomi kreatif di Indonesia semakin menguat seiring dengan dibukanya pembatasan kegiatan masyarakat. Walaupun transisi pascapandemi masih menjadi tantangan, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai situasi merupakan peluang bagi UMK untuk semakin aktif dan adaptif menyikapi pasar.
 
"Geliat ekonomi kerakyatan di berbagai ruang publik ini memperlihatkan sinyal baik menuju pemulihan perekonomian bangsa yang berdaya tahan tinggi ke depan," katanya saat menghadiri closing ceremony Festival Syawal 1443 H secara daring, Kamis, 9 Juni 2022.
 
Ma'ruf meyakini dominasi UMK dalam struktur ekonomi dapat menopang pemulihan ekonomi nasional, sekaligus membawa misi peningkatan kesejahteraan masyarakat sampai ke akar rumput. Para pelaku UMK harus jeli melihat peluang pasar.

"Termasuk salah satunya potensi dan tren peningkatan permintaan produk halal, seperti makanan dan minuman, obat-obatan, dan kosmetika," jelasnya.
 
Ma'ruf menjelaskan, saat ini muncul kesadaran dari umat muslim bahwa mengonsumsi produk halal dan thayyib merupakan gaya hidup ketimbang sebelumnya hanya sekadar bagian dari ajaran agama Islam. Faktor inilah yang semakin mendorong naiknya kebutuhan akan konsumsi produk halal di dunia.
 
"Tidak hanya komunitas muslim, masyarakat dunia kini turut mengakui komoditas halal 2 yang identik dengan produk aman, berkualitas dan higienis, atau good food, good food yaitu makanan yang baik, serta dapat dikonsumsi oleh siapa pun," paparnya.
 
Dengan bertumpu pada UMK, tambahnya, pemerintah pun terus berkomitmen mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka di dunia. Untuk mempercepat pengembangan industri halal tersebut, diperlukan langkah-langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan UMK halal berkelanjutan.
 
"Pertama, mendorong segera terbentuknya Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di seluruh provinsi," jelasnya.
 
Ma'ruf juga meminta penyempurnaan bisnis proses sertifikasi halal, termasuk upaya percepatan pencapaian target fasilitasi 10 juta produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) halal.
 
"Saya minta pelaku UMK juga ikut aktif berpartisipasi mendaftarkan produk-produk unggulannya agar segera tersertifikasi halal sehingga semakin meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk UMK," pintanya.
 
Di samping itu, ungkapnya, Ma'ruf meminta pembentukan kawasan industri halal (KIH) sebagai strategi penguatan rantai nilai halal. "Kita masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengoptimalkan KIH-KIH yang ada. Saya minta agar UMK halal dapat memanfaatkan fasilitas ini," jelasnya.
 
Langkah terakhir yang perlu dilakukan yaitu dengan terus mengakselerasi ekosistem industri halal dalam negeri. "Dengan adanya ekosistem industri halal yang kuat, diharapkan kapasitas dan kualitas industri produk halal akan semakin kuat pula," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan