Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mendukung pemangku kepentingan untuk mewujudkan keberhasilan program pemerintah yaitu Indonesia Spice Up The World (ISUTW). Menurut Direktur Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna F. Anwar, Indonesia bisa meniru apa yang dilakukan negara lain dalam mendorong ekspor UKM kuliner.
"Kita dapat belajar dari Thailand, diplomasi perdagangan yang tujuannya bukan hanya mempromosikan masakan khas suatu negara ke luar negeri, namun juga meningkatkan daya tarik nilai budaya, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ekspor makanan dan sektor pariwisata," kata dia dalam keterangan resminya, Sabtu, 26 Maret 2022.
Potensi negara-negara di Asia dalam bidang kuliner terbilang cukup tinggi, seperti Thailand yang mampu menembus pasar dunia di urutan pertama untuk produk tuna kaleng, nanas, jagung manis, santan, singkong dan durian. Sementara Indonesia dikenal sebagai negara kaya rempah, bumbu, hingga beragam masakan yang potensial.
Berdasarkan data olahan Indonesia Eximbank (IEB) Institute, terdapat 487 restoran Indonesia yang tersebar di seluruh dunia pada 2021. Sedangkan berdasarkan data ekspor pada 2020, Indonesia menempati ranking kelima sebagai negara pengekspor rempah-rempah di dunia dengan nilai ekspor USD801,63 juta.
"Nasi goreng telah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, namun bila ditanya di luar negeri, tidak banyak yang mengetahuinya. Oleh karena itu, LPEI mendukung program ISUTW sebagai pendekatan gastrodiplomasi Indonesia ke mancanegara, yang akan juga meningkatkan daya tarik pasar global," ungkapnya.
Indonesia juga sebagai negara dengan populasi muslim terbesar memiliki potensi untuk mengembangkan produk makanan halal. Chesna mencontohkan, Thailand yang justru mayoritas penduduknya non-muslim malah masuk dalam daftar 10 negara dengan ekspor global makanan halal terbesar dunia.
Selain mendukung promosi dan pembekalan calon eksportir, LPEI juga akan membantu pelaku usaha kuliner melalui pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi. LPEI sebagai SMV di bawah Kementerian Keuangan berkomitmen memperkuat networking dan mendukung pelaksanaan gastrodiplomasi dengan melibatkan multi pihak.
LPEI berkolaborasi dengan para pengusaha kuliner Indonesia diikuti sekitar 40 peserta untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan pelaku UMKM kuliner Indonesia menjajaki pasar internasional, sebagai bagian dari kampanye pemerintah yang menargetkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri dan meningkatkan nilai ekspor bumbu dan rempah Indonesia.
Apalagi nilai ekspor industri kuliner sampai dengan September 2021 sebesar USD32,51 miliar atau meningkat 52 persen dibanding nilai ekspor pada 2020. Selain itu, neraca perdagangan industri kuliner pun tercatat surplus sebesar USD22,38 miliar berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Ini membuktikan bahwa target pemerintah untuk 'Indonesia Spice Up The World' di 2024 dapat tercapai dengan dukungan serta kerja sama semua pihak baik dari kementerian, lembaga, asosiasi, eksportir, hingga petani. Kolaborasi dan sinergi untuk memajukan industri kuliner Indonesia akan menjadikan makanan lokal Indonesia mendunia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id