"Oleh karena itu, kami terus menjalin kerja sama dengan berbagai mitra, baik di dalam maupun luar negeri untuk dapat meningkatkan partisipasi peran perempuan dalam membangun sektor industri dan ekonomi," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Arus Gunawan dalam siaran persnya, Minggu, 13 Maret 2022.
Beberapa waktu lalu, BPSDMI Kemenperin bersama Prospera yang didukung Pemerintah Australia, menggelar Webinar Hari Perempuan Internasional 2022 bertajuk 'Mematahkan Bias' dalam TVET dan STEM (International Women's Day Webinar 2022: 'Break the Bias' in TVET and STEM).
"Kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian Kemenperin pada kesetaraan gender dan upaya untuk mendorong peran perempuan dalam bidang Technical and Vocational Education and Training (TVET) serta Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM), sehingga bisa lebih kompeten dan berdaya saing sesuai kebutuhan saat ini," tuturnya.
Kegiatan tersebut diikuti seluruh unit pendidikan di lingkungan Kemenperin beserta perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Kementerian Tenaga Kerja.
Peserta lainnya berasal dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Australian Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), VAPRO Internasional Indonesia, TVET System Reform Program-GIZ, ILO, Skill For Competitiveness Program (S4C) Swiss, ADB, UNESCO-UNEVOC, dan ASEAN Secretariat.
"Webinar ini juga adalah sebagai wadah diskusi bagi kementerian, lembaga, organisasi, industri, serta unit pendidikan untuk membangun strategi-strategi peningkatan peran perempuan yang berfokus pada perempuan di SMK dan Politeknik, perempuan di dunia kerja, serta di dunia industri," papar Arus.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2021, jumlah pekerja perempuan pada sektor industri mencapai 43,82 persen dari total pekerja sektor industri yang berjumlah 18,69 juta orang. Sementara itu, komposisi perempuan terdiri dari 12 persen dari semua lulusan jurusan terkait STEM di Indonesia.
"Melalui kegiatan webinar ini, BPSDMI Kemenperin berupaya berkontribusi dalam peningkatan peran perempuan menempati posisi dan kualifikasi di hard STEM," harap Arus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News