Mengutip laman website Kemenko Perekonomian, Kamis, 26 April 2022, dalam kaitannya dengan investasi, Airlangga menyampaikan reformasi regulasi terkait investasi di Indonesia semakin baik.
Pada rentang 2016-2021, Belanda menjadi investor terbesar kelima dari total 157 negara yang berinvestasi di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar USD9,68 miliar atau 5,43 persen dari total realisasi investasi asing.
Investasi terbesar Belanda di Indonesia berada pada sektor listrik, gas, dan air sebesar 34 persen, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar 19,2 persen, serta sektor pertambangan sebesar 16,7 persen.
Indonesia dan Belanda juga telah memiliki MoU on Cooperation in Sustainable Production of Palm Oil (2019) dan Technical Arrangement (2020). Implementation Plan NI-SCOPS juga telah disepakati pada 24 April 2020.
Airlangga juga mendorong peluang kerja sama di bidang semikonduktor, serta pengembangan investasi perusahaan Belanda di Indonesia, seperti Unilever pada sektor oleochemical di KEK Sei Mangkei, Philips pada sektor kesehatan, dan Frisian Flag untuk pembangunan pabrik Susu di Cikarang.
Dalam diskusi, PM Rutte juga menyampaikan harapannya agar proses investasi untuk ekspansi usaha perusahaan-perusahaan Belanda akan semakin mudah dengan adanya reformasi struktural yang dapat meringkas waktu proses perizinan di Indonesia.
Belanda juga membuka diri apabila Indonesia memberikan kesempatan berinvestasi di dunia pendidikan, baik untuk pendidikan tinggi maupun pelatihan vokasi, termasuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa Indonesia yang ingin belajar ke Belanda melalui beasiswa Nuffic-Neso. Di samping itu, Belanda juga menyediakan sistem pembelajaran daring menggunakan teknologi terkini.
Di sisi lain, perdagangan bilateral Indonesia dan Belanda selalu menunjukkan surplus bagi Indonesia. Pada 2020, nilai perdagangan bilateral tercatat mencapai USD3,92 miliar, dengan ekspor Indonesia mencapai USD3,11 miliar dan impor senilai USD804,3 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News