Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. Foto: Medcom.id/Annisa Ayu.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. Foto: Medcom.id/Annisa Ayu.

POD Blok Sakakemang Ditargetkan Rampung Oktober

Suci Sedya Utami • 30 September 2020 22:30
Jakarta: Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan penyusunan proposal pengembangan (plan of development) tahap I Blok Sakakemang bisa dirampungkan Oktober 2020.
 
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan kendala POD tahap satu yakni terkait dengan tingkat keekonomian yang belum mencapai sepakat. Saat ini SKK Migas bersama Repsol sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dalam blok tersbeut masih menghitung mengenai internal rate of return (IRR).
 
"Saat ini yang menjadi diskusi kami dengan Repsol adalah bagaimana menurunkan investasi di capex, mudah-mudahan sesegera mungkin bisa diselesaikan. Kami berharap di Oktober Blok Sakakemang sudah ada kejelasan mengenai POD tahap I," kata Dwi dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI, Rabu, 30 September 2020.

Keekonomian yang dinginkan Repsol berbeda. Repsol ingin agar keekonomian harga gas bisa di atas USD7 per million british thermal per unit (MMBTU). Sementara di Indonesia dengan adanya aturan anyar hanya bisa menjual gas dengan harga maksimal USD6 per MMBTU.
 
"Mengingat kebijakan harga jual gas pipa industri yang USD6, maka saat ini masih diharapkan harga jual (dari hulu) di USD5,4. Tentunya dengan demikian akan mengganggu keekonomian Wilayah Kerja Sakakemang," tutur Dwi.
 
Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) ini mengatakan di tahap I ini jumlah produksinya lebih sedikit sehingga kemungkinan investasinya menjadi relatif lebih besar. Pada POD tahap I, cadangan yang akan dieksplor sekitar 0,5 triliun kaki kubik (TCF).
 
Jika POD tahap I berjalan, maka POD tahap II dengan jumlah cadangan lebih besar, lanjut Dwi, semestinya akan lebih mudah untuk mencapai keekonomian.
 
Sebelumnya konsorsium Repsol, Petronas dan Mitsui Oil Exploration  menemukan cadangan gas di Sumur Kalibereu Dalam 2X (KBD2X) Blok Sakakemang sebesar dua triliun kaki kubik (TCF). Blok migas ini termasuk dalam area giant discovery dan merupakan temuan cadangan gas terbesar keempat di dunia sepanjang 2018-2019.
 
Repsol berencana mengebor sumur kedua di Blok Sakakemang. Repsol dan mitra kerjanya berharap dapat mencapai gas pertama dalam waktu tiga tahun. Target tersebut jauh lebih cepat daripada proyek-proyek serupa yang sudah pernah dikerjakan sebelumnya. Dengan perkiraan sumber daya dua TCF, lapangan dapat menghasilkan gas sekitar 300 MMSCFD untuk sekitar 15 tahun pada 2024 atau 2025.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan