Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra mengaku pada April hingga Mei 2020, mengalami dampak yang cukup signifikan terhadap penurunan frekuensi penerbangan yang anjlok hampir 90 persen dari kondisi sebelum pandemi. Hal tersebut memaksa pihaknya harus meng-grounded atau tidak memperbolehkan pesawat beroperasi sebanyak 70 persen dari total armada.
"Kini, aturan pembatasan pergerakan masyarakat mulai direlaksasikan seperti perjalanan domestik. Namun, relaksasi tersebut ternyata tidak serta merta mendorong masyarakat untuk kembali melakukan mobilitas," kata Irfan kepada Media Indonesia, dikutip Rabu, 17 Maret 2021.
Irfan mengatakan, seiring dengan berbagai upaya perusahaan dalam mengatasi dampak pandemi yang juga didukung oleh program percepatan pemulihan ekonomi nasional oleh pemerintah, kinerja Garuda Indonesia perlahan mulai bangkit.
Dari aspek kinerja operasional hingga kuartal IV-2020 lalu, dia menuturkan, perusahaan pelat merah itu berhasil mencatatkan jumlah penumpang hingga mencapai 500 ribuan penumpang. Sementara Itu, dari angkutan kargo, dikatakan mengalami pertumbuhan tertinggi sepanjang 2020 yakni mencapai 27 ribu ton kargo.
"Capaian tersebut dapat menyentuh level 99 persen performa bisnis kargo sebelum masa pandemi," kata Irfan.
Selanjutnya, Irfan menjelaskan dalam usaha pemulihan, pihaknya melakukan berbagai upaya, seperti penerapan protokol kesehatan dengan physical distancing dalam pengaturan tempat duduk penumpang selama penerbangan.
Lalu kampanye mengenai penerapan CHSE (Clean, Health, Safety, and Environtment), mengajak influencer kenamaan Tanah Air guna menggairahkan penerbangan di Indonesia, mengadakan promo tiket dan lainnya.
Terkait program vaksinasi covid-19 yang dilakukan pemerintah, Irfan menilai menjadi momentum dan harapan tersendiri bagi pihaknya. Dia menyebut, vaksinasi berkaitan erat dengan persepsi masyarakat dalam hal confident dan trust atau kepercayaan masyarakat untuk kembali melakukan mobilitas dengan menggunakan sarana transportasi udara.
"Seiring dengan mobilitas masyarakat yang mulai pulih, kami optimistis hal tersebut dapat mendorong upaya percepatan pemulihan kinerja perusahaan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News