Jakarta: Lembaga Pengelola Investasi (LPI) menawarkan proyek infrastruktur senilai USD9,5 miliar atau setara Rp133 triliun (kurs Rp14 ribu per USD) kepada calon investor. Proyek-proyek ini diharapkan bisa menarik minat penanam modal luar negeri.
"Memang cukup banyak daftar dari infrastruktur project yang sudah kami earmarked. Kalau saya boleh mengutip sedikit Pak Erick, kira-kira ada USD9,5 miliar di pipeline yang mungkin kita bisa lihat," kata Direktur Utama LPI Ridha Wirakusumah dalam video conference di Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021.
Ia menjelaskan sebagai dewan direksi, LPI harus menjadi 'rumah' profesional dengan didukung oleh tata kelola yang baik. Dengan begitu, lembaga tersebut bisa dilirik oleh para calon investor.
"Dipandu dewan pengawas, lalu dengan policy yang akan kita set up juga. Tentunya akan kami undang profesional seperti accounting firm untuk selalu menjaga governance yang tinggi," ungkap dia.
Selain itu, LPI akan berkonsultasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, ataupun kementerian lain untuk melihat aset yang bisa ditawarkan kepada investor. Dengan begitu, investor juga bisa bekerja sama dalam proyek yang sudah ada.
Ia pun berharap proyek-proyek yang ditawarkan kepada investor dapat membawa dampak positif bagi negara maupun bagi partner investasi.
"Kami juga ingin membangun profesionalisme supaya investasi yang dibangun bersama-sama oleh INA dan co-investor kami itu membawa hasil yang baik dengan nilai tambah yang tinggi, dengan kompetensi yang makin lama makin perbaiki kinerja profesionalisme di Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News