UMKM kain batik cap berorientasi ekspor asal Sukaharjo, Jawa Tengah, CV Pria Tampan. Foto: dok. LPEI
UMKM kain batik cap berorientasi ekspor asal Sukaharjo, Jawa Tengah, CV Pria Tampan. Foto: dok. LPEI

LPEI Dukung UMKM Batik Sukoharjo Ekspor ke AS & Kanada

Eko Nordiansyah • 02 Mei 2021 20:10
Jakarta: Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bertahan di tengah pandemi covid-19. Bukan hal yang mudah bagi para pelaku UMKM menjalankan usahanya sehingga diperlukan kerja keras dan strategi jitu.
 
Hal serupa dialami UMKM kain batik cap berorientasi ekspor asal Sukaharjo, Jawa Tengah, CV Pria Tampan. Andri Setyawan selaku pemilik harus melakukan berbagai upaya agar kegiatan operasionalnya terus berjalan, cash flow usahanya terjaga, menghindari pemutusan kerja, termasuk menjaga hubungannya dengan pembeli luar negeri.
 
Pada kondisi sulit seperti sekarang, Andri mengaku dukungan pembiayaan LPEI melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) bagi UMKM Berorientasi Ekspor sangat berarti bagi keberlangsungan operasional usahanya. Apalagi perusahaan juga menanggung cukup banyak pekerja.

"Dukungan PKE ini memberikan manfaat yang sangat berarti bagi kami. Kami dapat terus berproduksi dan memenuhi permintaan para pembeli tanpa harus khawatir kekurangan modal kerja," kata dia dalam keterangan di Jakarta, Minggu, 2 Mei 2021.
 
Baginya, konsistensi kualitas dan pelayanan personal yang baik merupakan kunci utama untuk mempertahankan kepercayaan pembeli. Buah kerja keras itu terlihat, karena saat ini 95 perse  produk kain batik cap Andri menembus pasar Amerika Serikat (AS) dan Kanada sejak lebih dari tiga tahun lalu.
 
Bahkan dalam kondisi tidak ada Purchase Order (PO) dari negara lain, Andri tetap melakukan ekspor ke AS dan Kanada untuk memenuhi kebutuhan perusahan retailer di sana dengan rata-rata pengiriman lima kontainer per bulannya, senilai USD160 ribu. Bahkan pada April lalu, pengirimannya meningkat hingga tujuh kontainer bernilai USD220 ribu.
 
Selain memiliki pelanggan tetap, produk kain batik cap ini juga diakui memiliki keunikan berupa bulir-bulir putih yang timbul pada kain yang berasal dari proses pewarnaan. Dengan karakteristik ini, kain batik cap memiliki daya tarik tersendiri bagi para pembelinya. Di AS dan Kanada produk kain batik cap digunakan sebagai penunjang dekorasi rumah.
 
Dengan adanya Manfaat Program PKE ini, Andri menyebut pihaknya dapat meningkatkan kapasitas produksi seiring dengan dengan pulihnya permintaan ekspor. Kapasitas produksi yang semula 100 ribu yard per bulan sekarang naik signifikan menjadi 180 ribu yard per bulan.
 
Sekretaris Lembaga LPEI Agus Windiarto menyatakan, LPEI akan terus menyalurkan PKE agar bisa mendorong pemulihan ekonomi nasional, khususnya kepada UMKM berorientasi ekspor yang terdampak pandemi covid-19. PKE UKM ini sebagaimana mandat pemerintah kepada LPEI.
 
"PKE UKM harapannya dapat disalurkan kepada Pelaku Usaha seperti CV Pria Tampan yang memiliki nilai tambah dan sejumlah tenaga kerja. Dengan penyaluran PKE Pembiayaan UKM, pemulihan ekonomi khususnya ekspor dapat segera dipercepat realisasinya," pungkasnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan