Ilustrasi biodiesel. Foto: Medcom.id/Desi Angriani
Ilustrasi biodiesel. Foto: Medcom.id/Desi Angriani

Mandatori B30 Bisa Pangkas 9,6 Juta Kiloliter Impor Solar

Husen Miftahudin • 03 Desember 2020 19:23
Jakarta: Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Agribisnis, Pangan, dan Kehutanan Franky Oesman Widjaja mendukung penuh langkah pemerintah yang menerapkan mandatori biodiesel 30 (B30) berbasis sawit. Kebijakan tersebut diyakini bisa memangkas impor solar sebanyak 9,6 juta kiloliter (kl).
 
"Mandatori B20 bisa menurunkan impor solar sebanyak 9,6 juta kiloliter," ucap Franky dalam acara Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Kamis, 3 Desember 2020.
 
Ekspor dari sawit sendiri tercatat sebesar USD15,56 miliar atau 9,2 persen dari total ekspor nasional. Dengan memproduksi 9,6 juta kiloliter melalui program biodiesel di tahun ini, maka terjadi penghematan sebanyak USD5,13 miliar.

Selain mampu mengurangi ketergantungan impor solar, lanjutnya, kebijakan B30 ini juga mampu kesejahteraan rakyat sebagai sektor yang padat karya. Setidaknya 16 juta masyarakat Indonesia bergantung hidup terhadap industri sawit, baik langsung maupun tidak langsung.
 
"Dengan peningkatan populasi dunia dan permintaan pasar akan minyak nabati, industri ini harus terus didorong untuk menopang ketahanan pangan dunia. Apalagi minyak sawit merupakan minyak nabati yang paling produktif dan efisien dibandingkan minyak nabati lainnya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar dunia," ungkap dia.
 
Franky menjelaskan bahwa minyak sawit memproduksi lima ton per hektare per tahun, sehingga hanya membutuhkan 40 juta hektare untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia.
 
Sementara itu, kedelai memiliki rata-rata produksi sebesar 0,45 metrik ton per hektare per tahun, komoditas ini membutuhkan 445 juta hektare lahan. Sedangkan kanola yang produksi rata-ratanya 0,78 metrik ton per hektare per tahun membutuhkan lahan seluas 290 juta hektare.
 
"Dengan potensi yang besar, industri sawit Indonesia mampu memenuhi pangsa pasar domestik juga dunia. Terlebih jika terus mampu meningkatkan produktivitas," pungkas Franky.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan