Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Lemhannas Sampaikan Rekomendasi G20 ke Jokowi

Husen Miftahudin • 17 Oktober 2022 14:31
Jakarta: Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menyampaikan sejumlah rekomendasinya terkait Presidensi G20 kepada Presiden Joko Widodo. Baik yang sedang diselenggarakan Indonesia tahun ini, maupun penyelenggaraan tahun depan yang akan dilakukan oleh India.
 
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto, usai menemui Presiden Jokowi pekan lalu menjelaskan, pertemuan dengan Presiden dilakukan sebagai tindak lanjut kajian peserta yang sebelumnya telah diseminarkan. Peserta PPRA LXIII memberikan kajian tentang konsolidasi demokrasi, bagaimana mereduksi politik identitas. Sementara peserta PPRA LXIV memberikan kajian tentang kepemimpinan G20, untuk memperkuat kolaborasi demi meningkatkan konektivitas dan rantai pasok global.
 
"Kajian tersebut diterima oleh Presiden, dan dipaparkan inti-inti dari rekomendasi yang diberikan baik oleh peserta PPRA LXIII, dan PPRA LXIV. Selain itu, presiden juga turut memberikan pembekalan kepada peserta, terkait bagaimana dunia ini sangat sulit tahun depan, menjadi gelap sehingga diharapkan para peserta dalam penugasan-penugasan berikutnya itu betul-betul memperkuat karakter kepemimpinan ke depan," ungkap Andi dalam keterangan tertulis, Senin, 17 Oktober 2022.

Mengantisipasi situasi global yang menantang, Andi menjelaskan Kepala Negara juga memberikan arahan bagi Lemhannas dalam membuat kajian untuk mitigasi krisis, baik yang bersifat makro maupun mikro. Selain itu, perlu ditambah rekomendasi secara rinci ihwal arah-arah kebijakan ke depan di tengah ancaman resesi global.
 
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut Seminar PPRA LXIV bertajuk Kolaborasi/Kepemimpinan G20: Konektivitas dan Rantai Pasok Global yang dilakukan sehari sebelum pertemuan dengan Presiden Joko Widodo. Dalam seminar dipaparkan sejumlah rekomendasi Presidensi G20 2022 Indonesia terkait kepentingan nasional.
 
Baca juga: Awas Resesi, Ini Strategi Naikkan Penjualan di Tengah Lesunya Ekonomi

 
Rekomendasi-rekomendasi tersebut adalah memfasilitasi dialog antara otoritas dan operator jalur utama terkait energi, meningkatkan pendanaan pada pengembangan dan pemanfaatan biodiversity yang berkelanjutan. Kemudian, memusatkan perhatian dalam wacana vaksinasi internasional kepada masyarakat rentan, memaksimalkan posisi Indonesia di G20 untuk mempromosikan kepentingan ekonomi dan memisahkan persoalan politik dari isu ekonomi, serta diversifikasi mitra perdagangan chip semikonduktor.
 
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi turut menjelaskan, dalam memimpin Presidensi G20, Indonesia juga terus mendorong paradigma kolaborasi. Sebab kolaborasi menjadi vital dalam menghadapi masa-masa yang sangat dinamis seperti saat ini.
 
"Hanya dengan kolaborasi, kita bisa keluar dari krisis baik politik, geopolitik, maupun krisis ekonomi. Ini pun sudah disampaikan dalam Sidang Majelis PBB ke-77 September lalu, bagaimana paradigma kolaborasi ini win-win, bukan zero sum game. Paradigma kolaborasi, bukan kompetisi, dan paradigma engagement, bukan containment," tegas Retno.
 
Dalam Presidensi G20 2022 Indonesia, Retno menjelaskan, pemerintah juga terus melakukan negosiasi, komunikasi, termasuk mengundang sejumlah negara-negara non-G20 untuk mendengarkan pendapat dan pandangannya. "Ini dilakukan agar Presidensi G20 di Indonesia dapat menghasilkan kerja sama yang konkret," tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan