(Foto:Medcom.id/M.Rodhi Aulia)
(Foto:Medcom.id/M.Rodhi Aulia)

Kementerian ESDM Dorong Dunia Usaha Kembangkan Mineral Lain

M Rodhi Aulia • 23 September 2022 17:29
Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong dunia usaha mengembangkan mineral jenis lain. Pasalnya, mineral yang tersedia di Indonesia sangat beragam.
 
“Ini menjadi peluang dan bagian dari kegiatan-kegiatan pertambangan ke depan. Misalnya, adanya tanah jarang, radio aktif, itu juga harus kita selamatkan,” kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ediar Usman dalam Webinar MIND ID dengan tema “SMART Operation: Optimalisasi Teknologi 4.0 untuk Industri Pertambangan yang Berkelanjutan,” di Jakarta, Kamis, 22 September 2022.
 
“Kami mendorong dunia usaha untuk melakukan usaha agar bisa mengembangkan mineral lainnya yang ada di situ,” imbuh Ediar.
 
Menurut Ediar, di masa lalu para pihak hanya fokus pada kualitas mineral. Ediar berharap jenis mineral lain diperhatikan, apalagi dengan adanya perkembangan teknologi.
 
Ia menegaskan kebutuhan mineral di dunia semakin tinggi. Kebutuhan itu tidak bisa dihindari, namun mineral dalam kondisi kritis.
 
“Kritis bukan berarti tidak punya, tapi cadangan yang tersedia sudah semakin menipis. Kita harus mendorong sekarang yang tadinya menjadi potensi sumber daya, dan sumber daya itu menjadi cadangan. Yang menipis adalah cadangannya,” ujarnya.
 
Sesungguhnya, lanjut Ediar, secara geologi, pihaknya menduga masih banyak cadangan mineral yang tersedia. Karena, Indonesia diberikan sumber daya alam yang berlimpah.
 
“Tinggal kita harus bijaksana dalam mengelolanya, dan diservifikasi ini penting bagi keberlangsungan pertambangan kita. Mungkin saja apa yang diusahakan sekarang, akan dikembangkan. Mungkin fokus tembaga, nanti ke radio aktif atau tanah jarang oleh dunia usaha itu,” katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan