baca juga: BPS: Penurunan Harga CPO Sinyal Berakhirnya Rezeki Nomplok Komoditas |
"Naiknya harga TBS sawit Riau periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan kernel dari perusahaan," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau Defris Hatmaja, dikutip dari Antara, Selasa, 16 Agustus 2022.
Ia mengatakan PTPN V menjual CPO dengan harga Rp11.082,50 per kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp940,39 per kg dari harga minggu lalu. PT Sinar Mas Group menjual CPO dengan harga Rp10.901,00 per kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp1.026 per kg dari harga minggu lalu.
PT Astra Agro Lestari Group menjual CPO dengan harga Rp10.800,00 per kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp1.010,00 per kg dan PT Asian Agri Group menjual CPO dengan harga Rp9.669,50 per kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp139,21 per kg dari harga minggu lalu.
"Untuk PT Citra Riau sarana dan PT Musim Mas tidak melakukan penjualan CPO minggu berikutnya juga untuk harga jual kernel, PTPN V, Sinar Mas Group dan CRS tidak melakukan penjualan pada minggu ini," katanya.
Selain itu, Astra Agro Lestari menjual kernel dengan harga Rp5.432,43 per kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp297,29 per kg dan PT Asian Agri menjual kernel dengan harga Rp5.205,00 per kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp198,00 per kg sedangkan PT Musim Mas menjual kernel dengan harga Rp5.193,00 per kg.
Sementara faktor eksternal pemicu naiknya harga sawit Riau antara lain akibat harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) diprediksi masih dalam tren positif atau bergerak naik.
"Menurut Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi, saat ini pasar sedang dalam euforia merespons positif data-data ekonomi Tiongkok dan AS," sebut Defris.
Dia menambahkan, hambatan-hambatan yang sempat mengganggu rantai pasok akibat efek domino pandemi covid-19 juga secara perlahan mulai berkurang.
Di sisi lain, produksi di dalam negeri juga bagus. Selain itu kenaikan tersebut juga dipicu oleh melonjaknya harga minyak saingan karena persediaan di Tiongkok dan India menurun. Ditambah, data ekspor CPO Malaysia menunjukkan kenaikan dalam 10 hari pertama di bulan ini, membuat CPO kian diminati di pasar nabati.
"Secara historis, harga CPO diperdagangkan di bawah harga minyak kedelai. Harga minyak kedelai di Dalian berakhir naik 1,94 persen dan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade menguat 0,39 persen. Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id