Ilustrasi, pabrik Pupuk Kaltim. Foto: dok Pupuk Kaltim.
Ilustrasi, pabrik Pupuk Kaltim. Foto: dok Pupuk Kaltim.

Momentum HUT ke-77 RI, PKT Siap Kembangkan Potensi dan Hilirisasi Industri

Husen Miftahudin • 18 Agustus 2022 17:07
Jakarta: Memperingati HUT ke-77 Republik Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menggelar upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi di halaman kantor pusat PKT. Turut pula digelar upacara pengibaran bendera bawah laut di area konservasi Kedindingan Kota Bontang, yang juga dihadiri Rahmad Pribadi bersama PKT Diving Club.
 
Diungkapkan Rahmad Pribadi, peringatan hari kemerdekaan tahun ini menjadi pendorong semangat perusahaan untuk terus berbuat bagi bangsa dan negara. Utamanya dalam menjaga ketahanan pangan melalui produk berkualitas guna mendorong sektor pertanian Tanah Air.
 
"PKT sebagai produsen pupuk terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, terus melakukan inovasi dalam rangka mendukung ketahanan pangan. Mulai dari peningkatan efisiensi, reliability, dan safety pabrik agar perusahaan terus beroperasi guna memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri," ujar Rahmad dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 Agustus 2022.

Sejalan dengan tema 'Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat', HUT RI tahun ini juga turut dimaknai sebagai kesinambungan langkah PKT mendorong kinerja dan produktivitas perusahaan, setelah dua tahun terimbas pandemi covid-19. Hal ini dilaksanakan PKT dengan sejumlah pengembangan, guna meningkatkan capaian pada fase kedua pertumbuhan perusahaan dalam empat dekade kedepan.
 
Berbagai langkah pengembangan dalam jangka pendek lima tahun kedepan, mulai direalisasikan PKT seperti proyek pabrik NPK, Revamping Ammonia Pabrik-2, proyek pabrik Soda Ash dan Oleokimia, serta Blue dan Green Ammonia. Rencana pengembangan tersebut diyakini akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam hal serapan tenaga kerja, kontribusi pajak serta mendorong industri pendukung untuk tumbuh dan berkembang.
 
Hal ini diselaraskan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang dikedepankan PKT pada berbagai program, sehingga manfaat tak hanya berdampak bagi pertumbuhan perusahaan, tapi juga lingkungan hingga masyarakat dan stakeholder.
 
"PKT berkomitmen mendukung cita-cita Presiden Jokowi untuk hilirisasi industri, sehingga Indonesia kedepan tidak hanya mengekspor bahan mentah agar tidak terjebak middle income trap," lanjut Rahmad.
 
Baca juga: Pupuk Kaltim Kejar Target Dekarbonisasi 32,51% pada 2030

 
Hilirisasi menjadi salah satu strategi PKT dalam menjawab tantangan, mengingat perusahaan tengah bertransformasi menjadi pelaku industri petrokimia yang berorientasi pada efisiensi energi dan diversifikasi usaha, melalui strategi pertumbuhan jangka panjang (growth strategy).
 
Growth strategy berfokus pada pada tiga pilar utama, yaitu keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur, keunggulan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia dan gas alam serta energi terbarukan, dan keunggulan jangkauan pasar dengan peningkatan kapasitas domestik dan ekspansi di pasar global.
 
"Dari hal itu, PKT dapat menjamin keberlanjutan perusahaan dengan berorientasi pada penerapan prinsip ESG," jelasnya.
 
Pemulihan sektor ekonomi masyarakat pascapandemi covid-19 turut menjadi komitmen PKT dalam mendorong kesejahteraan dan kemandirian di Kota Bontang maupun Indonesia, melalui berbagai gagasan dan inisiasi program yang telah dijalankan pada beberapa tahun terakhir.
 
Sementara dari sisi clean energy, PKT mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui PLTS atap yang terpasang di seluruh area perkantoran, guna mengurangi dampak perubahan iklim. Di samping menetapkan target net zero carbon emission di 2050, dengan pengurangan emisi karbon sebesar 30 persen pada dekade pertama di 2030.
 
"Salah satu upaya yang dilakukan, PKT mulai penggunaan motor listrik untuk mengurangi emisi bahan bakar dari kendaraan operasional. Langkah ini akan terus dikembangkan PKT guna menekan penggunaan energi fosil di lingkup bisnis perusahaan," ujar Rahmad.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan