Gaslink CNG Retail. Foto: Dokumen: Subholding Gas
Gaslink CNG Retail. Foto: Dokumen: Subholding Gas

Subholding Gas Pertamina Perluas Pemanfaatan Gas Bumi Via Gaslink

Annisa ayu artanti • 22 Agustus 2022 19:34
Jakarta: Subholding Gas Pertamina melalui anak perusahaan PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) memperluas jangkauan energi bersih kepada masyarakat maupun UMKM yang jauh dari jangkauan gas pipa melalui pemanfaatan teknologi Compressed Natural Gas (CNG), Gaslink Cylinder.
 
Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah menjelaskan Gaslink Cylinder merupakan inovasi pemanfaatan gas bumi yang dikemas dalam tabung, ditujukan untuk pelanggan UMKM dan industri.
 
“Efisiensi pertama didapatkan dari harga jual. Dari pengalaman pemakaian restoran yang kami layani tahun lalu, testimoni pelanggan, efisiensi yang didapat adalah 11 persen lebih rendah dibandingkan harga gas tabung non subsidi,” jelas Hardiansyah dalam keterangan tertulis, Senin, 22 Agustus 2022.
 
Baca juga: Bali Jadi Wilayah Pilot Project Pengembagan CNG Retail 

Menurutnya, dengan kondisi minyak dunia yang semakin meningkat saat ini efisiensi yang didapat industri dan UMKM akan semakin besar.

Kedua, terkait volume. Ia menuturkan, efisiensi yang didapatkan dari penggunaan dari Gaslink Cylinder yaitu saving volume sekitar 7-11 persen dibanding gas tabung nonsubsidi.
 
“Perhitungan volume gas yang terpakai Gaslink Cylinder, sama seperti gas pipa, dimana gas yang dibayar sesuai volume gas yang dipakai oleh pelanggan. Jadi dari volume saving, dari harga juga saving, sehingga double savingnya," katanya.
 
Ia menegaskan selain memberikan layanan energi bersih, Gagas juga memberikan support kepada industry UMKM. Pengguna Gaslink Cylinder sudah cukup banyak mulai dari restoran hingga hotel, yang lokasinya memang tidak dekat dari jaringan pipa gas bumi PGN.
 
Adapun, rata-rata pemakaian Gaslink Cylinder di Tangerang sudah sekitar 200 ribu M³ per bulan
 
“Kalau untuk Tangerang sendiri, kami support bukan hanya untuk UMKM, tapi juga untuk kebutuhan jargas rumah tangga. Dikarenakan ada beberapa klaster perumahan, seperti Karawaci dan Bintaro, yang cukup jauh dari gas pipa. Skemanya nanti tetap memakai gas pipa di dalam cluster, tetapi sumbernya dari gaslink (CNG),” tuturnya.
 
Gagas akan menggunakan memakai GTM (gas transportation modul) untuk membawa gas bumi. Kemudian nanti untuk storage gas ditempatkan di samping Meter Regulating Station (MRS) PGN, sehingga tidak perlu pasokan dari pipa.
 
Hardiansyah juga berharap dengan benefit double saving dari Gaslink Cylinder dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakannya.
 
"Dengan demikian, pemanfaatan gas bumi sebagai alternatif energi yang efisien dapat semakin luas untuk mendukung pelaku usaha, sekaligus memberi kemudahan akses gas bumi yang semakin mudah bagi masyarakat," pungkasnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan