Kelapa Sawit. Foto: MI/GIno Hadi.
Kelapa Sawit. Foto: MI/GIno Hadi.

Industrialisasi Solusi Memaksimalkan Kontribusi Sawit di Kalbar

Antara • 05 September 2022 18:28
Pontianak: Akademisi Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Prof Eddy Suratman menilai industrialisasi menjadi solusi untuk memaksimalkan kontribusi sawit di Kalbar yang saat ini memang sudah menjadi komoditas unggulan daerah.
 
"Secara umum Indonesia mengalami stagnan dalam industrialisasi termasuk di Kalbar. Nah, agar ada keberlanjutan dan menjawab tantangan dalam industri sawit maka industrialisasi sawit penting," ujarnya saat menjadi narasumber dalam seminar tata kelola industri dan sawit berkelanjutan yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalbar di Pontianak, dikutip dari Antara, Senin, 5 September 2022.
 
baca juga: Aspekpir: Permentan Lindungi TBS Sawit Petani

Ia menambahkan industrialisasi dapat memberikan nilai tambah dan dengan hal itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
"Dengan industrialisasi kita tidak tergantung dengan pasar luar. Ketika sedikit masalah maka kita tidak akan goyang," jelas dia.

Menurutnya, untuk industrialisasi sawit memang memiliki beberapa syarat agar bisa berjalan di antaranya infrastruktur pendukung harus hadir yakni jalan yang memadai, air bersih, listrik dan lainnya.
 
"SDM juga sangat penting karena sebagai pengelola dari sumber daya yang ada. Regulasi juga harus hadir untuk kepastian investasi. Keamanan juga demikian," jelas dia.
 
Terkait ekonomi Kalbar dan sawit menurutnya sangat memiliki hubungan yang erat. Pasalnya kontribusinya dalam ekonomi Kalbar sangat signifikan dari perkebunan sawit.
 
"Hampir satu persen kontribusi sektor perkebunan yang di dalamnya ada sawit terhadap pertumbuhan ekonomi Kalbar 4,45 persen pada triwulan II-2022," jelas dia.
 
Menurutnya, dari nilai ekspor Kalbar sejauh ini hingga Juli 2022, dari total Rp24,5 triliun, sumbangsih dari sawit capai Rp7 triliun.
 
"Saat ini luas sawit di Kalbar capai dua juta hektare dengan produksi capai lima juta ton per tahun. Kemudian sebaran di 13 kabupaten atau kota di Kalbar. Artinya ini menjadi penopang ekonomi Kalbar," kata dia.
 
Namun, untuk saat ini meski tren ekonomi Kalbar mulai pulih tetapi nilai tukar petani di sektor perkebunan turun drastis karena faktor pasar global.
 
"Hal ini harus menjadi perhatian karena sawit memiliki peran di sektor ekonomi," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan